PORTAL JABAR,- Dalam memberikan pengasihan, setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda-beda dalam menghadapi anaknya. Itu sebabnya pengasuhan setiap orang beda tidak bisa dibandingkan, karena masing-masing punya keunggulan yang berbeda-beda.
Dalam konsep psikologi, pola asuh terbagi tiga yaitu authoritorian atau otoriter, demokratis termasuk permisif.
Agar lebih memahami pola asuh tersebut, mari kita lihat contoh K-Drama dengan pola asuh permisif.
Salah satu contoh pola asuh permisif adalah dalam K-Drama True Beauty. Yang akan kita highlight adalah hubungan Lim Ju Kyung yang merupakan pemeran utama dengan ibunya. Permisif adalah Pola asuh yang tidak terlibat atau pola asuh yang tidak diperhatikan adalah gaya pengasuhan yang paling berbahaya.
Orangtua dengan pola asuh ini cenderung hanya sedikit atau sama sekali tidak mengetahui apa yang dilakukan atau diinginkan anak-anak mereka. Dan orang tua beranggapan anak bisa menyelesaikan tugasnya sendiri.
Nah, dalam film tersebut, Ibu Lim Ju Kung tidak serta merta mengetahui sedikit pun apa yang diinginkan, dilakukannya. Saat Ju Kyung mulai menyukai make up, Ibunya terus memarahi dan membuang semua make up miliknya. Ibunya hanya menghujat tanpa bertanya apa yang dilakukan.
Padahal, Lim Ju Kyung dalam kata lain sedang melakukan coping untuk mengatasi low self-esteemnya. Ia juga sering dibully saat sebelum ia menggunakan make up.
Selain itu, dengan mengenal tata rias atau make up, ia menemukan potensi diri yang dapat menjadi masa depannya. Ia sengaja ingin mendaftar kelas tata rias agar kelas mendapat lisensi atas potensinya itu.
Selain itu, Ju Kung sempat membantu adik kelasnya melalui make up. Ia melihat seseorang mirip dengannya. Ia akan tampil dan membantunya merias diri agar tampil lebih menarik di depan panggung.
Ibu Ju Kyung terus menganggap bahwa hal tersebut sia-sia dan membuang uang. Bahkan beranggapan buruk bahwa ia berdandan tidak sesuai usianya. Namun, setelah mendengar semua hal dari gurunya, sang ibu baru memahami bahkan merasa bersalah, bahwa selama ini sang Ibu tidak berusaha menjalin komunikasi anaknya, kurang tertarik dengan kehidupannya.