PORTALJABAR – Obat dalam bentuk tablet biasanya identik dengan rasa yang pahit, susah di telan, tidak enak dan memiliki aroma yang kurang menarik. Tablet kunyah merupakan salah satu solusi yang bisa di tawarkan untuk pasien yang kesulitan untuk menelan sediaan. Kini mulai banyak sediaan-sediaan obat yang dibuat dalam bentuk tablet kunyah.
Setiap obat memiliki bentuk dan cara penggunaan yang berbeda salah satunya obat tablet kunyah yang merupakan sediaan farmasi yang diharapkan mudah hancur di dalam mulut serta memiliki rasa (mint, buah-buahan, dll) dan aroma yang menarik. Selain itu tablet kunyah diformulasikan agar dapat digunakan berbagai kalangan terutama anak-anak atau orang yang sulit menelan tablet secara utuh.
Sebagaimana namanya tablet kunyah (chewable tablet) yaitu tablet yang dianjurkan untuk di kunyah terlebih dahulu kemudiaan minumlah air putih yang banyak untuk memastikan bahwa obat telah didistribusi sempurna dengan tujuan mempercepat efeknya, sehingga efek terapi dapat di capai ataupun tujuan lainnya, misalnya pada anak, tablet kunyah memiliki rasa yang manis hal tersebut memudahkan pemberian obat terhadap anak.
Contohnya Polysilane yang dirancang dalam bentuk tablet yang harus di kunyah dulu sehingga partikel obat bisa larut sempurna dan efeknya cepat, jika obat ini tidak dikunyah terlebih dulu maka obat tidak bisa bekerja secara cepat di lambung dan efek yang diinginkan tidak tercapai.
Tablet kunyah juga biasanya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan jenis obat tablet lainnya karena bahan tambahan yang digunakan lebih banyak karenanya akan tidak nyaman jika penggunaannya langsung di telan. Nah, sudah tahu kan bagaimana cara penggunaan obat tablet kunyah yang benar? Ingat, sebaiknya dikunyah dulu sebelum di telan ya, supaya efeknya jadi maksimal.
Penulis :
Apt. Nia Yuniarsih. M, Farm, Ayu Wandira
Cindiansya, Jihan Rosmayati, Riswanti Frida Anandari, Sri Anbar Naurah
Daftar Pustaka :
Agoes, G. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan Pengembangan. Penerbit ITB. Bandung DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Elmawati, R. 2019. Formulasi Tablet Kunyah Kombinasi Ekstrak Daun Kelor dan Katekin Gambir dengan Variasi Konsentrasi Pengikat Gelatin. Skripsi. Bogor: Universitas Pakuan
Felipe, L. L., Terry, B. E., Catherine, T., & Mine, O. G. (2015). Formulation Approaches to Pediatric Oral Drug Delivery: Benefits and Elimination of Current Platforms. Expert Opinion Drug Delivery, XII(11), 1727-1740. IAI. 2017. Informasi Spesialite Obat (ISO). Volume 51 2017-2018. PT.ISFI Penerbitan. Jakarta.
Mehmood, Y., Yousaf, H., & Bashir, I. (2015). Formulation and Evalution of Chewable Modified-Release Tablet Containing Sodium Fluoride and Vitamin C. International Journal of Pure and Applied Bioscience, III(2), 95 – 104.
Pertiwi, I., Sriwidodo, & Nurhadi, B. (2021). Formulasi Tablet Hisap Mengandung Zat Aktif Bersifat Higroskopis. Majalah Farmasetika, Vol. 6:(1), 70-84.
Pratiwi, R.D., Murrukmihadi, M., & Aisyah, S. 2017. Pengaruh Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Tablet Kunyah Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus subdariffa L) dengan Metode Granulasi Basah. Jurnal Pharmacy.14 (1).
Putra, C.R. 2017. Uji Antitukak lambung dalam Daun Jambu Biji (Psidium guadjava Linn) pada tikus wistar yang terinduksi asetosal. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanatha Dharma.
Renu, J. D., Pawan, J., & Balvinder, S. (2015). Chewable Tablets: A Comprehensive Review. The Pharma Innovation Journal, IV(5), 100-105
uslianti, E.R. 2018. Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. Yogyakarta: Deepublish. (wins)