PORTALJABAR – Pada artikel ini kami dari Mahasiswa Fakultas Farmasi Angkatan 2021, Universitas Buana
Perjuangan Karawang akan membahas mengenai metode umum pembuatan tablet.Tahukah kalian ternyata di dalam dunia farmasi terdapat berbagai jenis obat-obatan, salah satunya adalah
sediaan tablet.
Tablet adalah bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan untuk menyediakan dosis yang tepat dari obat. “Apotek terbaik dan paling efisien ada didalan sistem mu sendiri” –Robert C. Peale
Menurut Farmakope Edisi V, tablet merupakan sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Rute pemberian obat tablet melalui mulut yang paling sering digunakan oleh masyarakat karena cara ini sangat praktis, mudah dan aman.
Yukk kita simak penjelasan berikut ini!
Apa yang kalian ketahui tentang granuasi?. Granulasi adalah proses perlekatan objek yang paling kecil dari serbuk menjadi objek yang lebih besar dan untuk menghasilkan campuran obat, eksifien dalam bentuk granul. Tujuan dari granulasi adalah untuk memperoleh granul yang dapat mengalir bebas untuk pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet berdasarakan
cara pembuatannya secara umum dapat dibagi menjadi 3: yaitu metode granulasi basah, granulasi kering, dan cetak langsung.
A. Metode granulasi basah merupakan metode pembuatan yang paling banyak digunakan untuk memproduksi tablet kompresi. Metode granulasi basah dilakukan dengan terlebih dahulu
mencampur bahan obat dengan bahan pengisi, kemudian ditambah bahan pengikat sampai terbentuk massa granul yang baik.
Massa kemudian dikeringkan dalam almari pengering dengan maksud untuk menghilangkan air yang terkandung dalam granul dengan cara pemanasan.
Kelebihan dari granulasi basah salah satunya yaitu untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai dan memperoleh aliran yang baik. Adapun kekurangan dari granulasi basah salah satunya yaitu
biaya nya yang cukup mahal.
B. Granulasi kering adalah proses pembentukan butiran tanpa menambahkan segaka bentuk cairan atau larutan. Dalam metode ini, butiran dibentuk dengan memadatkan massa campuran bubuk, menambahkan pengikat kering ke campuran obat bubuk.
Kelebihan granulasi kering yaitu waktu hancur lebih cepat karena disini tidak diperlukan larutan pengikat, tidak memerlukan pengeringan sehingga pengerjaannya tidak terlalu lama. Kekurangan granulasi kering salah satunya yaitu tidak dapat digunakan zat aktif yang tidak larut
C. Kempa langsung adalah pembuatan tablet dengan langsung mengempa campuran serbuk (eksipien dan zat aktif) dan tidak ada proses sebelumnya kecuali penimbangan dan pencampuran. Kelebihan kempa langsung salah satunya yaitu, metode nya yang praktis dan murah, bahan yang dipakai lebih mudah didapat.
Kekurangan kempa langsung yaitu rentan terjadi pemisahan saat pengempaan dan tidak mampu mengalir (sifat alirnya tidak baik). Setelah kita mengetahui metode dari pembuatan tablet dapat disimpulkan tablet merupakan sediaan oral yang paling umum dan paling sering digunakan diantara bentuk sediaan oral lainnya, karena tablet merupakan bentuk sediaan yang nyaman digunakan untuk masyarakat.
Dapat kita ketahui ternyata pembuatan tablet dikerjakan dengan tiga metode dalam dunia farmasi yaitu metode granulasi basah, metode granulasi kering dan metode kempa langsung.
SUMBER DARI :
Ansel, H.C., 2013, Pengatar Bentuk sediaan Farmasi, Edisi 9, UI Press, Jakarta.
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Departement KesehatanRepublik waIndonesia.
Hadisoewignyo L. dan Fudholi A., 2013, Sediaan Solida, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. Yogyakarta: Laboratorium Teknologi Farmasi UGM.
Nama Penyusun : apt. Nia Yuniarsih, Ayu Wahyuni, Khesya Shafira, Muhammad Rizki, Novi Lavly, Ramdani Nur Ilham, Syerli Putri A, Yasinta Vivia. (wins)