PORTALJABAR – Proses pembuatan tablet berdasarkan cara pembuatannya biasanya dapat dibagi dalam tiga yaitu metode granulasi basah, metode metode granulasi kering, dan metode kempa langsung. Metode yang umum digunakan untuk membuat tablet adalah dengan metode kempa langsung.
Karena kempa langsung adalah yang paling efektif dan efisien untuk industri. Prosesnya adalah sederhana, ringan, lebih sedikit peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan waktu penyelesaian yang cepat untuk meminimalkan biaya produksi. Aspek penting untuk dipertimbangkan saat membuat tablet menggunakan proses kompresi pilihan bahan pembantu, pengisi yang diperlukan dengan sifat aliran, dll.
Lurus kompresibilitas yang baik untuk produksi tablet dalam proses kempa langsung. Karena prosesnya sangat dipengaruhi oleh eksipien yang menyusun tablet diperlukan.
Granulasi basah merupakan proses yang dilakukan dengan cara dibasahi massa tabletnya dengan larutan pengikat sampai tingkat kebasahan tercapai dan kemudian di granulasi. Granulasi kering adalah proses di mana butiran dibentuk oleh kompresi serbuk massal dengan tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar, potongan lempengan padat atau berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan.
Proses kempa langsung merupakan proses pembuatan tablet pengepresan
langsung zat aktif atau campuran zat aktif-eksipien tanpa proses apapun baik granulasi basah atau kering. Di bawah ini adalah alasan paling umum kegagalan tablet peristiwa dan solusi yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah yang sering terjadi selama proses pembuatan yaitu :
1. Laminasi yaitu tekanan yang berlebihan sehingga granul nya gepeng dan saling tidak mengunci. Masalah pada laminasi yaitu terdapat bahan berminyak atau lilin dalam granul, solusi yang tepat untuk mengatasinya yaitu menambahkan absorben atau zat penyerap.
Sedangkan apabila terlalu banyak lubrikan ( bahan yang untuk meningkatkan laju alir serbuk ) dan solusi yang tepat yaitu mengurangi atau mengganti lubrikan tersebut.
2. Chapping digunakan ketika bagian atas atau bawah tablet terpisah secara horizontalbaik sebagian menjauh dari badan utama atau sepenuhnya untuk membentuk penutup ketika dikeluarkan dari mesin cetak atau selama proses pembuatan. Adapun masalah kerusakan tablet chapping yaitu granulnya terlalu besar dan solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu perkecil ukuran granul dengan pengayakan menggunakan mesh 100-200.
Sedangkan masalah selanjutnya yaitu kelembapan granul terlalu rendah solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu tingkatkan kelembapan granul dengan ditambahkan zat pembasah,contohnya PEG 4000 dan metil selulosa.
3. Cracking yaitu keretakan kecil pada tablet. Masalah yang dihadapi pada cracking tablet yaitu granulnya terlalu kering dan solusi yang tepat pada
masalah tersebut yaitu harus ditambahkan zat pembasah dan zat pengikat yang tepat. Masalah yang sering terjadi selanjutnya yaitu tabletnya mengembang dan solusi yang tepat yaitu dapat menambahkan zat pengikat.
4. Chipping yaitu bagian tepi tablet yang rusak karena terlalu kering. Masalah yang sering terjadi pada chipping yaitu granulnya terlalu kering dan solusi yang tepat adalah kurangi proses pengeringan atau bisa ditambahkan zat pembasah.
5. Sticking yaitu bahan yang menempel pada dinding mesin cetak tablet karena lengket. Masalah yang sering terjadi pada sticking yaitu adanya bahan yang berminyak dan solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu modifikasi proses pencampuran dan tambahkan adsorben (zat padat yang menyerap partikel).
Masalah selanjutnya pada sticking yaitu granulasi yang lembab solusi yang tepat yaitu dapat dilakukan pengeringan yang lebih lama.
6. Picking yaitu bahan yang menempel pada permukaan punch. Masalah yang dihadapi yaitu suhu ruang terlalu tinggi dan solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu atur suhu ruang yang tepat. Masalah yang sering terjadi selanjutnya pada picking yaitu kelembapan granul terlalu tinggi dan solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan pengeringan yang optimal.
7. Binding yaitu kondisi dimana proses pengularan tablet dari lubang mesin cetak yang mengalami kesulitan sehingga tablet tersebut susah keluar. Masalah yang sering terjadi pada binding yaitu granul terlalu lembab atau basah solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu keringkan granul dengan optimal.
8. Mottling yaitu keadaan dimana tablet pewarnaannya tidak merata, dimana ada
bagian terang dan gelap pada si tablet. Masalah pada mottling yang sering terjadi yaitu proses pencampuran tidak saling bercampur, solusi yang tepat pada masalah tersebut yaitu lakukan pencampuran dengan tepat hingga
bercampur merata warnanya.
REFERENSI :
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608, 700,
Jakarta, UI Press.
Bolhuis, G. K., and Armstrong, N. A. Excipients for direct compaction – an update. Pharmaceutical development and technology; 2006, 11(1): pp.111-124.
Debjit, Bhowmik,. Amrendra Singh,, Darsh Gautam K.P,. Samapth Kumar. Immediate release drug delivery system-A novel drug delivery system. Journal of Pharmaceutical and Biological Sciences; 2016, 4 (6) : pp.197-202.
Hadisoewignyo L. dan Fudholi A., 2013, Sediaan Solida, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Zaman, N. N., & Sopyan, I. (2020). Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik
Sediaan Tablet. Majalah Farmasetika, 5(2), 82-93.
PENULIS : apt. Nia Yuniarsih, M.Farm, Della Putri Valentina, Iin Kurniawati, Siti Mudrikah, Tanti Amelia. (wins)