PORTAL JABAR,- pada saat ini, masyarakat umum khususnya wanita lebih mengutamakan kecantikannya. Tingginya permintaan pelanggan terhadap produk perawatan kecantikan menjadikan peluang bagi pelaku usaha pusat perawatan kecantikan. Sehingga mulai bermunculan produk-produk kecantikan seperti serum jerawat untuk mengobati permasalahan kulit di Indonesia.
Jerawat atau acne vulgaris, biasa disebut acne, adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja (Movita, 2013). Tempat predileksi jerawat ialah muka, bahu, dada, punggung, leher, dan lengan (Wasitaatmadja, 2011). Dibawah ada beberapa tanaman dan buah yang berkhasiat sebagai anti jerawat :
1. Pepaya (CaricaPapayaL)
Sudah tidak asing lagi terdengar oleh kita bahwa biji pepaya dianggap memiliki potensi sebagai obat jerawat. tumbuhan ini memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, serta tanin pada biji pepaya yang bisa membunuh bakteri dengan cara merusak integritas membran sel bakteri tersebut (Yuliantietal, 2021).
Padapenelitian (Hasrawati et al.,2020) ekstrak etanol biji pepaya pada konsentrasi 15% yang dipergunakan menjadi zat aktif dalam sediaan serum diketahui dapat Mengganggu pertumbuhan bakteri Propionibacteriumacnes dengan luas zona hambat sebesar 10,49 mm. Bahkan pada konsetrasi terendah pun, yaitu 10% ekstrak etanol biji pepaya dapat mengganggu pertumbuhan bakteri.
2. Daun Kemangi (Ocimum x africanumLour.)
Daun Kemangi biasa dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan segar, dengan aroma daunnya yang khas, dan memiliki berbagai macam khasiat (Omidbaigietal, 2010).Tanaman ini memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin (Angelina et al., 2015). Dimana senyawa flavonoid dalam daun Kemangi berfungsi sebagai antibakteri (Aminah, S. 2020).
Berdasarkan penelitian (Fikayuniaretal., 2021) daun Kemangi dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap bakteri staphylococcusaureusdengan zona hambat 17,4 mm menunjukkan aktifitas antibakteri sediaan serum antijerawat termasuk kedalam kategori kuat.
3.KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)
Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri yaitu kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanni). Senyawa aktif utama yang terkandung dalam minyak kulit batang kayu manis adalah sinamaldehid dan eugenol yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang baik (Daud et al., 2013).
Pada penelitian (Rosmayanti et al,. 2021) hasil skrining fitokimia pada rempah kayu manis menunjukkan hasil positif pada uji flavonoid, alkaloid, dan saponin. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rempah kayu manis dapat dijadikan parameter mutu kaitannya dengan kemampuan dalam menghambat bakteri penyebab jerawat.
Hasil pengamatan organoleptik selama 4 minggu, dengan konsentrasi 0% menghasilkan warna bening, pada konsentrasi 4% menunjukanhasil yang sama, pada konsentrasi 5% dan 6% menghasilkan warna bening kecoklatan karena kandungan minyak atsiri kayu manis di dalamnya lebih banyak. Pada segi bentuk sediaan, pada konsentrasi formula 0%, 4%, 5% dan 6% berbentuk sediaan serum gel dengan bentuk yang baik.
4. Belimbing Wuluh
Salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi). Buah belimbing wuluh mengandung banyak vitamin C alami salah satu manfaatnya yaitu digunakan untuk jerawat. Dimana dalam buahnya mengandung zat aktif yang berperan sebagai antibakteri di antaranya Flavonoid, Saponin, dan Tanin. (Octavia, 2021).
Menurut penelitian (Arisanty, 2018) ekstrak air Buah Belimbing wuluh dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dengan rata-rata diameter zona hambat pada perasan dengan konsentrasi 10% b/v yaitu 11 mm, untuk rebusan dengan konsentrasi 10% b/v yaitu 10 mm, dan infusa dengan konsentrasi 10% b/v yaitu 10,6 mm.
Penulis : Dedeh Indah, Firlie Bastia Putty Zahra, Lisda Rahmawati, Yudi Alfiah, dan Safitri – Universitas Buana Perjuangan Karawang
Referensi :
Angelina, M., Turnip, M. And Khotimah, S. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimumsanctum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcusaureus. JurnalProtobiont, 2015, 4(1), pp. 184–189.
Arisanty, dan Dewi RP. Efektivitas ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap propionibacterium acnes. Jurnal Media Farmasi, 2018, 15(2). 66.
Daud, F.S., Gauri P, Mamta J, Ruchita P, Shubhangi W. 2013. A Study of Antibacterial Effect of Some Selected Essential Oils and Medicinal Herbs Against Acne Causing Bacteria, International Journal of Pharmaceutical Science Invention, 2(1):27-34
Fikayuniar, L., Kusumawati, AH., Silpia, MP.,Monafita, H., andTusyaadah,L. FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum x africanumLour.). Jurnal Buana Farma. 2021, 1(4)
Hasrawati, A., Hardianti, H., Qama, A., dan Wais, M. Pengembangan Ekstrak Etanol Limbah Biji Pepaya (Caricapapaya L.) Sebagai Serum Antijerawat. Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2020; 7(1), 1-8.
Movita, T. 2013. Acne Vulgaris. CDK-203. 40(3): 269-272.
Oktavia, C.A. Uji karakteristik niosom dan karakteristik fisikokimia sediaan serum ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan system niosom. Universitas Muhammadiyah Malang. 2021
Syarif M Wasitaatmadja. 2011. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Yulianti, T., Puspitasari, D., dan Wahyudi, D. Optimasi Formula Patch dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dengan Kombinasi Matriks HPMC dan PEG 40P Terhadap Staphylococcusaureus. Jurnal Insan Farmasi Indonesia. 2021; 4(2), 256-265. (wins)