PORTALJABAR, BANDUNG – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung mengungkapkan sebanyak 50 ribu keluarga di Kota Bandung rawan memiliki anak stunting atau kondisi tinggi badan anak lebih kecil dari ideal. Dari total tersebut, 9.500 anak yang berusia dua tahun lebih telah mengalami kondisi stunting.
“Rawan stunting 50 ribu anak, yang stunting lebih dari 2 tahun 9.500-an. 50 ribu yang harus diintervensi,” ujar Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Oded, Jumat (1/10).
Ia menjelaskan yang dimaksud dengan 50 ribu anak rawan stunting yaitu ibu yang sedang hamil namun kondisi lingkar lengan atas (LILA) hanya 23 cm. Diperlukan intervensi untuk mencegah anak menjadi stunting melalui pemberian program gizi baik sedangkan anak yang mengalami stunting diintervensi agar sehat.
“50 ribu rawan stunting jadi dia hamil tapi lilanya 23 cm supaya status gizi baik kan cegah stunting,” katanya. Ummi mengatakan beberapa wilayah yang harus diprioritaskan penanganan stunting seperti di wilayah padat penduduk Babakan Ciparay, Pasirjati, Lengkong.
Ia melanjutkan salah satu yang dilakukan saat ini adalah menyalurkan paket sembako sebanyak 3.987 kepada keluarga yang memiliki anak rawan stunting. Pihaknya berupaya agar anak tidak mengalami stunting dengan mengintervensi ibu hamil dan menyusui.
Paket sembako dibagikan kepada 151 kelurahan di Kota Bandung. Tiap kelurahan mendapat 15 paket sembako namun untuk 15 kelurahan yang diprioritaskan penanganan stunting akan mendapatkan 50 paket sembako tiap kelurahan.
Ia mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada anak yatim atau piatu yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Dari total 542 orang setelah dipilah, paket yang akan diberikan hanya kepada 364 orang.
Ummi menambahkan, paket sembako akan turut diberikan kepada panti anak, lansia dan jompo. Total terdapat 22 panti yang akan diprioritaskan serta beberapa pesantren yang akan disalurkan paket sembako serta beberapa tempat lainnya.
“Kita akan terus menyalurkan bantuan,” ujarnya. Bantuan yang disalurkan saat ini berasal dari beberapa instansi dan lembaga di Kota Bandung.
Sumber: RepJabar