PORTALJABAR, BANDUNG – Ketua Komite Kebijakan Satgas Penanganan Covid-19 Bandung Oded M Danial mengumumkan level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di ibu kota provinsi Jawa Barat itu turun dari zona oranye ke zona kuning atau tingkat risiko rendah. Meski demikian, sistem ganjil genap bagi kendaraan luar daerah akan tetap diberlakukan pada akhir pekan ini.
Menurut Oded yang juga Wali Kota Bandung, penurunan level kewaspadaan Covid-19 tersebut dipengaruhi oleh kasus konfirmasi aktif, keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 serta positivity rate yang serba mengalami penurunan.
“Hasil dari pantauan dari ketua harian satgas, Alhamdulillah di Kota Bandung cukup menggembirakan. Ternyata kita sudah bergeser ke zona kuning atau risiko rendah,” kata Oded di Balai Kota, Rabu (8/9).
Oded mengatakan skor level kewaspadaan di Kota Bandung saat ini terus menurun hingga mencapai 2,54. Lalu, jumlah konfirmasi aktif 601 turun drastis sebesar 85,02 persen.
Sementara, kesembuhan 39.915, naik 4.974 atau 14,24 persen. Rata-rata kesembuhan meningkat tajam pada minggu kedua PPKM level 4 dengan rata-rata kesembuhan 367 orang per harinya.
Meski sudah berada di zona kuning, Oded menyatakan pihaknya tetap akan melakukan testing, tracing, dan treatment Selain itu, kebijakan ganjil genap kendaraan di lima gerbang tol di Kota Bandung tetap akan dilaksanakan pada akhir pekan.
“Tadi laporan dari Kapolres akan tetap dilanjut sampai ada instruksi dari Kapolda. Disampaikan Kapolres dampak positif bisa mengurangi 20 persen,” ucapnya.
Menurut Oded, saat ganjil genap diterapkan, aktivitas masyarakat di malam hari masih ramai. Oleh karena itu ganjil genap tetap akan dilaksanakan.
“Ganjil genap tetap dilaksanakan. Itu masih diberlakukan apalagi kalau tidak ada, pasti malah ramai,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru, orang yang telah menerima vaksin dosis pertama di Kota Bandung telah mencapai 1.336.035 orang. Sedangkan penerima dosis kedua yaitu 861.451 orang.
“Proses vaksinasi sudah mencapai 68 persen lebih atau hampir mencapai 69 persen,” kata Oded.
Selain itu, perubahan level kewaspadaan terjadi berbarengan dengan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai dilaksanakan 8 September 2021. Sebanyak 330 sekolah menggelar PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Sumber: CNNINDONESIA