PORTALJABAR, – Kondisi ekonomi saat ini cukup berat bagi sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat bawah.
Hal ini diungkapkan oleh Erick Darmadjaya, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia.
“Dari rencana APBD Tahun Anggaran 2022, bagaimana kita menanggapi kondisi sosial rakyat, terutama yang tidak mampu, dapat terlihat dari besarnya anggaran belanja yang dialokasikan, dalam hal ini contohnya untuk Dinas Sosial Kota Bandung,” jelas Erick, Jumat (15/10/2021).
Dinas Sosial direncanakan mendapatkan anggaran sebesar Rp 37,47 miliar. Dari jumlah ini, Rp 23,77 miliar dialokasikan untuk Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sehingga hanya menyisakan Rp 13,7 miliar untuk pelayanan sosial bagi rakyat.
Dari angka tersebut dibagi lagi menjadi beberapa program seperti Program Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar Rp 4,03 miliar dan Program Rehabilitasi Sosial sebesar 6,14 miliar.
Menurutnya, untuk wilayah sebesar Kota Bandung, anggaran ini terlalu kecil jika dibandingkan jumlah rakyat miskin yang butuh bantuan sosial.
“Hal ini menjadi pertanyaan bagi Pemerintah Kota Bandung, seberapa besar kepedulian sosial bagi rakyat miskin? Seperti apa pelayanan sosial yang bisa diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung ke depan?” tukas Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung.
Pihaknya berharap Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan perhatian lebih bagi kondisi sosial yang terjadi di kota ini. (*)