PORTALJABAR,- Selama masa pandemi Covid-19 kesehatan mental bagi para remaja sangat penting.
Pasalnya, masa pandemi berpotensi menimbulkan stres terhadap para remaja.
“Seperti pada masa pandemi covid-19, anak-anak melakukan pembelajaran daring. Seringkali stres waktu menatap layar yang terlalu lama,” tutur Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pada webinar Kader Kesehatan Remaja Bersama Puskesmas Garuda dan Dinkes Kota Bandung, di Rase FM, jalan Setiabudi, dikutip dari Bandung.go.id.
Oleh karenanya, Yana mengapresiasi Kader Kesehatan Remaja (KKR) Kota Bandung yang telah menggagas kegiatan webinar pentingnya kesehatan mental bagi remaja.
Menurutnya, hal itu dianggap penting karena usia remaja perlu banyak komunikasi positif dalam berbagai aspek.
Apalagi di masa pandemi covid-19, salah satunya dengan kegiatan belajar daring.
Perlu diketahui, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh KKR berkolaborasi dengan UPT Puskesmas Garuda dan Dinas Kesehatan Kota Bandung.
“Tema yang diangkat sangat relevan pada saat ini, dibutuhkan oleh para remaja dan harus diketahui oleh orang tua,” ujarnya.
“Upaya seperti ini harus dikembangkan untuk kesadaran mental anak, kesehatan juga. Sehingga ketika kesadaran ini sudah ada, diharapkan bisa ditingkatkan pada level yang lebih tinggi yaitu dengan bentuk aksi riil di lapangan menciptakan kesehatan mental remaja yang baik,” beber Yana.
Yana berharap webinar ini mampu menghasilkan rumusan penting yang mampu berkolaborasi dengan unsur stakeholder.
“Saya harap webinar ini menghasilkan point yang siginifikan. Kemudian dikolaborasikan dengan berbagai stakeholder yang memang memiliki atensi terhadap kesehatan mental remaja,” tuturnya.
Yana berharap, kehadiran organsiasi remaja, berperan penting menjadi katalisator para junior yang masih remaja.
“Tentunya, peran puskesmas juga seperti UPT Puskesmas Garuda menjadi fasilitas. Bagiamana menciptakan sistem kesehatan dan iklim yang baik mendukung kesehatan mental remaja,” tuturnya.
Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Garuda, Nitta Kurniati menyampaikan, berbagai upaya tengah dilakukan oleh puskesmas untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Khususnya remaja, puskesmas Garuda pun memiki berbagai program. Seperti Panda (Pelayanan Ramah Anak Garuda).
Ini merupakan inovasi kesehatan dimana UPT Garuda sebagai salah satu puskesmas ramah anak, memiliki program yang berkaitan dengan kesehatan anak dan remaja.
“Dalam panda sendiri, terdapat Sagara yaitu Sahabat Keluarga Garuda dan Garasi yakni Gerakan Anak dan Remaja Andir beraksi,” katanya.
Garasi, kata Nitta sebagai wadah bagi remaja yang sudah dilatih oleh Kader Kesehatan Remaja (KKR) untuk bisa menjadi konselor sebaya.
“Hal ini dilakukan untuk mempromosikan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan program kesehatan anak dan remaja baik dalam sekolah memberikan pendampingan dan rujukan ke puskesmas,” jelasnya.
Dari hasil pendampingan itu, kata Nitta, dapat menjaring teman teman remaja yang memang perlu dirujuk ke puskesmas.
“Adapun masalah yang banyak ditemukan seperti gangguan belajar, bullying, mental remaja juga ada. Jadi acara ini memberikan pendidikan dan informasi seluas luasnya mengenai kesehatan mental pada remaja,” ujarnya.
Nitta menambahkan, ada juga layanan konsultasi psikologi online, ini terbuka untuk permasalahan terkait anak dan Remaja.
“Dengan cara melakukan pendaftaran terlebih dahulu, nantinya mendapat jadwal konsultasi, siapkan platform seperti google meet,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyampaikan, seseorang harus mengetahui keadaannya sendiri.
Seperti Deteksi Dini Keswa adalah upaya awal untuk mengenali batas menandai suatu gejala atau ciri-ciri yang ada pada anak dalam tahap perkembangannya, terkait adanya risiko atau penyakit untuk mendapatkan pertolongan.
“Ada yang harus dikuatkan ketika mengalami masalah kesehatan mental, seperti memenangkan diri, cari tahu sumber perasaan yang dialami,” ujarnya.
Ahyani mengatakan, perlindungan juga perlu dilakukan seperti mencari dukungan pada orang terdekat dan mencari bantuan pada tenaga profesi seperti dokter atau psikolog.
“Adapun upaya untuk mengatasi stres dsn mempertahankan kesehatan jiwa diantaranya bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya, melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat, kembangkan hobi yang bermanfaat, meningkatkan ibadah, tenangkan pikiran dengan relaksasi serta berfikir positif,” bebernya. (*)