PORTALJABAR, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk mengenjot perekonomian di Kota Bekasi yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Seiring pelonggaran mobilitas masyarakat di PPKM level 3 diharapkan ekonomi segera pulih.
Dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi, Pemerintah Kota Bekasi berusaha untuk meningkatkan konsumsi atau transaksi ekonomi di masyarakat, salah satunya membuka kembali pusat perdagangan dan jasa.
“Perekonomian tumbuh bila terjadi konsumsi atau transaksi ekonomi, karenanya upaya Pemkot Bekasi adalah pertama membuka kembali pusat-pusat perdagangan dan jasa secara bertahap,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat (3/9/2021).
Seiring kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang terus mengalami penurunan, bahkan hingga saat tercatat lebih dari 90 persen Kota Bekasi memasuki zona hijau, artinya ini akan berdampak positif bagi transaksi perekonomian Ditengah pandemi Covid-19.
Untuk itu pemberian relaksasi pajak dan retribusi kepada pelaku usaha, diharapkan dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga agar lebih mengeliat lagi, sehingga perekonomian di Kota Bekasi pun terus naik, sehingga ekonomi secara nasional kembali normal.
“Kami juga akan memberikan keringanan (relaksasi) pajak dan retribusi kepada pelaku usaha, ketiga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil dalam permodalan baik melalui penyaluran pinjaman bunga rendah maupun bantuan permodalan (usaha mikro),” katanya.
Selain relaksasi kepada pelaku usaha, Pemerintah Kota Bekasi juga akan memberikan penguatan regulasi berupa pelatihan digitalisasi hingga kerjasama dengan marketplace untuk para UMKM, sehingga UMKM di Kota Bekasi pun kembali bergairah.
“Selain permodalan, pemerintah memberikan penguatan regulasi berupa sertifikasi halal, Pirt, pelatihan digitalisasi, kerjasama marketplace dan pembelian produk umkm,” ujarnya.
Selain itu, tercatat investasi di Kota Bekasi meningkat di triwulan II Tahun 2021 periode April-Juni 2021 sebesar Rp.2.323.458.922.316 triliun.
Sumber: WARTAKOTAlive.com