PORTALJABAR – Sejumlah BUMN mulai mencari bisnis baru di luar dari core business. Hal ini sudah terlihat dari beberapa tahun terakhir.
Perkembangan zaman menuntut BUMN putar otak agar bisa bertahan. Setelah era minyak akan berakhir dan berganti dengan gas maupun listrik, kini BUMN berbondong-bondong masuk ke bisnis perkembangan digital seperti layanan internet hingga TV kabel.
Menteri BUMN Erick Thohir justru menilai perluasan bisnis BUMN di luar klaster tidak mengganggu income PT Telkom Indonesia Tbk yang merupakan BUMN di sektor telekomunikasi.
Bahkan, ada upaya pemegang saham mengkonsolidasikan bisnis digital yang saat ini dijalankan beberapa perseroan dengan bisnis digital milik Telkom.
“Memang ada catatan kondisi beberapa BUMN yang mengembangkan usaha di luar klasterisasi. Jujur, ada satu, dua BUMN yang di luar klasterisasi. Benar, pembicaraan internal (konsolidasi) kami memang ada ICON+ (anak usaha PLN) dengan Telkom,” ujar Erick, dikutip (2/9/2021).
Lantas, BUMN mana saja yang memperluas bisnisnya di sektor digital? Berikut MNC Portal Indonesia merangkum 3 BUMN yang terjun ke bisnis internet.
1. PT PLN (Persero)
Melalui anak usahanya, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), perseroan meluncurkan bisnis Iconnet atau layanan fixed broadband internet. Ada dua layanan yang ditawarkan manajemen yakni paket internet Iconnet dan Paket Internet untuk TV Kabel.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mencatat, keberadaan Iconnet membuat perusahaan mampu menyediakan layanan internet yang reliable (handal), affordable (terjangkau), unlimited (tanpa batas). Bahkan, siap bersaing dengan kompetitor atau penyedia layanan internet lainnya.
Saat ini PLN membagi bisnis internet dan televisi berbayarnya di empat wilayah, yakni Jabodetabek, Jawa, Bali, Sumatra, dan Indonesia Bagian Timur.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Melalui cucu usaha, PT Telemedia Dinamika Sarana, PGAS mengambil inisiatif bisnis digital yang ditandai dengan peluncuran Gasnet sejak 2019 lalu.
Mengutip keterangan resmi perusahaan melalui website Gasnet, platform tersebut merupakan layanan teknologi berbasis internet yang dapat digunakan untuk mendukung peningkatan produktivitas bisnis pelanggan atau konsumen.
Tercatat, ada sejumlah produk dan Gasnet yang ditawarkan kepada konsumen yakni Gasnet Prime. Layanan ini memberikan koneksi 24 jam ke global internet dengan alokasi bandwidth dedicated Ratio 1:1 full speed simetris, artinya kecepatan akses untuk upload sama besarnya dengan kecepatan download.
Kemudian, Gasnet Maxx atau layanan koneksi internet broadband khusus untuk bisnis dan perusahaan yang sedang berkembang. Disusul, Gasnet Play, layanan internet dengan TV Kabel untuk rumah dan apartemen.
Lalu, Gasnet Simple, di dalamnya tersedia layanan design, tindakan preventif, monitoring dan pemeliharaan. Gasnet PLUS atau layanan tambahan dalam teknologi internet yang memaksimalkan manfaat dari internet bagi perusahaan.
Dua produk lain adalah Gasnet On-Air dan Gasnet Synergy. Layanan G-Synergy dirancang untuk menunjang keberlangsungan bisnis penyelenggara telekomunikasi serta membantu kebutuhan korporasi di dalam jalannya bisnis.
3. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
Masuknya Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa Marga Related Business (JMRB) yang menggeluti bisnis internet disebut mengikuti langkah sejumlah BUMN yang menjalankan bisnis internet.
Adapun Jasa Marga melalui JMRB akan membangun infrastruktur jaringan fiber optik untuk data internet di Pulau Jawa.
Penyediaan infrastruktur jaringan backbone fiber optic yang akan digunakan sebagai infrastruktur jaringan data. Manajemen menilai jaringan memiliki potensi bisnis yang sangat besar kedepannya, seiring dengan banyaknya aplikasi online, mobile, internet dan teknologi lainnya.
Sumber: OKEZONE.com