PORTALJABAR – PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menyerap 746.000 lembar saham baru PT Poso Energi Tiga Pomana bernominal Rp 1 juta per lembar pada 30 Juni 2021. Untuk itu, emiten konstruksi dan manufaktur milik Grup Kalla menggelontorkan dana sebesar Rp 746 miliar secara bertahap untuk aksi korporasi tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (3/7/2021), setoran modal ini akan memberikan nilai tambah, karena akan dapat semakin mengembangkan usahanya di bidang investasi energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Saat ini, perseroan telah memegang sebanyak 18% kepemilikan saham pada Poso Energi Tiga Pomana. Sedangkan PT Hadji Kalla memegang sebanyak 66% porsi saham Poso Energi. Adapun, nilai penyertaan modal ini hanya 26,26% dari total ekuitas perseroan per 31 Desember 2021, yakni sebesar Rp 2,84 triliun.
Terkait kinerja, Bukaka Teknik Utama pada tahun ini optimistis kinerjanya akan mengalami peningkatan. Perseroan menargetkan akan mengantongi keuntungan hingga sebesar Rp 629,46 miliar tumbuh dari Rp 493,17 miliar. Hal tersebut didukung pertumbuhan pada pos pendapatan perseroan yang diperkirakan bakal mencapai angka Rp 4,77 triliun dari Rp 3,91 triliun.
“Target penjualan di 2021 Rp 3 triliun dengan proyeksi laba bersih Rp 287 miliar dari unit usaha konvensional dan ada tambahan PLTA penjualan Rp 1,7 triliun dengan laba Rp 340 miliar. Sehingga total kita estimasi penjualan Rp 4,7 triliun dengan laba bersih Rp 629 miliar,” ujar Direktur Bukaka Teknik Utama, Afifuddin Suhaeli Kalla.
Dia mengungkapkan, meski pandemi covid-19 memukul bisnis penerbangan namun hal tersebut nyatanya tidak mempengaruhi permintaan garbarata perseroan. “Dari tahun 2020 saat covid sedang marak penjualan tetap marak. Artinya hanya turun kurang dari 10%, karena garbarata ini pengadaan tidak langsung ada delivery time sekitar satu tahun,” ungkap Afi.
Guna mencapai target tersebut perseroan pun menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 537 miliar yang berasal dari kas internal. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan perseroan untuk penambahan modal khususnya di unit bisnis PLTA Poso, Malea dan Kerinci.
“Sebagian penambahan modal di PLTA existing seperti di tiga PLTA besar yang sedang dijalankan yakni Poso, Malea dan Kerinci Marangin totalnya Rp 450 miliar. Sisanya untuk kegiatan bisnis baru salah satunya JV dengan perusahan di India untuk pengadaan Garbarata. Lalu ada persiapan proyek KPBU itu ada sebagian kita alokasikan untuk perusahaan baru tersebut,” jelas dia.
Sumber: BERITASATU