Penulis: Farhan Hakim Pahevi – 1910631190154
PORTAL JABAR,- Digitalisasi adalah istilah atau ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan proses pertukaran media. Kemajuan yang dimaksud adalah perubahan dari cetak, video, atau suara ke komputerisasi. Alasan untuk digitalisasi adalah untuk memiliki pilihan untuk membuat kronik laporan dalam struktur komputerisasi. membantu pekerjaan atau latihan manusia sehari-hari. Digitalisasi akan memberikan kelangsungan dan penyederhanaan berbagai hal yang saat ini membutuhkan waktu atau tenaga ekstra untuk mendapatkannya. (Zakaria, 2020)
Era saat ini berkembang terlalu cepat dalam memanfaatkan faktor waktu untuk meningkatkan kinerja. Hal ini tentu saja difaktori oleh karena penggunaan internet. Istilah Internet dapat didefinisikan sebagai kumpulan jutaan komputer yang menyediakan jaringan koneksi elektronik antara komputer. Seperti yang sudah disebutkan, ada jutaan komputer yang terhubung ke internet.
Semua orang menghargai penggunaan Internet, tetapi tentu ada sisi lain dari mata koin, yaitu kejahatan cyber yang terjadi didalam internet tersebut. Istilah kejahatan cyber dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan atau dianggap melanggar hukum yang apabila dilakukan akan dikenakan hukuman. Kata lain yang dapat menjadi arti dari kejahatan cyber yaitu aktivitas kriminal yang terkait langsung dengan penggunaan komputer, khususnya pelanggaran ilegal ke dalam sistem komputer atau database lain, manipulasi atau pencurian data yang disimpan online, atau sabotase peralatan dan data. Ruang Internet atau ruang cyber tumbuh sangat cepat namun berbandingan dengan hal tersebut, begitu pula kejahatan cyber.
Tampaknya, hubungan antara kejahatan cyber dan keamanan nasional telah menjadi semakin lazim, karena teknologi telah memajukan kapasitas kriminal untuk menyebabkan bahaya dan gangguan bagi individu dan infrastruktur penting suatu negara dengan merusak instrumentalitas vitalnya.
3 Jenis Ancaman Keamanan Cyber
1. Cyber Crime
Jadi, kejahatan dunia maya adalah kejahatan digital yang menargetkan kerangka kerja dan organisasi PC. Di sini PC digunakan sebagai alat dan lebih jauh lagi tujuan kejahatan. Kejahatan digital terjadi ketika programmer memanfaatkan gadget untuk mengakses dan mengambil data individu, bisnis, atau pemerintah untuk tujuan individu. Pada umumnya, data dan informasi yang diperoleh melalui kesalahan digital ini akan dijual di web atau disalahgunakan oleh perkumpulan yang tidak dapat diandalkan.
2. Cyber Attack
Pada dasarnya, serangan digital penting untuk kesalahan digital atau kesalahan digital. Yang penting, serangan digital pada umumnya mencakup kepentingan politik dan otoritatif.
Serangan digital dilakukan untuk mengumpulkan data pribadi dari suatu asosiasi, mendapatkan dan mengambil informasi sensitif, untuk mengambil kendali atas kerangka kerja.
3. Cyber Terrorisme
Sebenarnya seperti serangan digital, pelanggaran penindasan psikologis digital menargetkan asosiasi politik melalui ketakutan seperti bahaya, hasutan, dan teror online. Terorisme digital sebagian besar dilakukan untuk menimbulkan hiruk-pikuk dan ketakutan untuk ruang lingkup yang sangat besar dengan tujuan agar programmer bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Ada berbagai jenis perang psikologis digital. Mulai dari perampokan informasi, pengambilalihan kerangka kerja, serangan malware, pembatalan informasi, dll.
Untuk itu, salah satu pengaturan yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan fitur All in One Backup dari A-One Cyber Protection yang dapat melakukan penguatan, namun juga berfungsi sebagai antimalware untuk melindungi informasi dari serangan ransomware.
Setiap organisasi memiliki elemen kerja yang khas. Perusahaan juga dapat mencari tahu produk penguat dan antivirus mana yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan cara yang canggih dan masuk akal, organisasi akan mendapatkan jaminan terbaik dalam hal asuransi dan keamanan informasi.