PORTALJABAR – Rabu (8/9) sore, Organisasi Kepemudaan (OKP) Kecamatan Tirtajaya yang terdiri dari Ketua DPK KNPI Tirtajaya, Ketua Jaringan Laskar Nusabangsa (JLN) beserta anggota dan Komite Sekolah serta masyarakat lingkungan meninjau langsung pembangunan emplacement di SDN Sabajaya III yang diduga tidak sesuai spesifikasi RAB.
Diketahui, PP 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mendefinisikan bahwa Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultan Konstruksi dan/atau pekerjaan Konstruksi. Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi adalah upaya pengelolaan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan Bangunan Konstruksi yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, berkualitas dan berkelanjutan.
Ketua komite SDN Sabajaya III, Aan Karyanto mengatakan dengan melihat hasil pembangunan emplacement ini memang kurang bagus. Pasalnya, hasil coran nya banyak yang retak dan belah. Bahkan, papan informasi/proyek pun hilang entah kemana, kalau kemarin saya lihat masih ada, namun sekarang sudah tidak ada.

“Hasil pengerjaan emplacement seperti ini harus di evaluasi kembali oleh pihak dinas PUPR dan harus ada tindakan tegasnya seperti pemberian sanksi pada pihak pelaksanaannya. Jangan sampai Dinas PUPR terkesan ada pembiaran yang nantinya akan berimbas pada sekolah lain yang ada di Kabupaten Karawang,” ucap Aan pada portaljabar.net, Kamis (9/9).
Ditempat yang sama, Ketua JLN Tirtajaya, Bung Ryan menyatakan sepakat apa yang disampaikan oleh kang Aan, ketika ada hal kejadian seperti ini sangat disayangkan tentunya dinas terkait jangan terkesan diam saja. Bahkan, papan informasi yang tadinya ada sekarang hilang, ini menimbulkan sebuah tanda tanya besar.
Walaupun, SDN Sabajaya III berada di daerah terpencil tentunya harus punya sarana prasarana yang memadai dan berkualitas, sebagaimana yang di amanat kan Peraturan Pemerintah yaitu mewujudkan Bangunan Konstruksi yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, berkualitas dan berkelanjutan.
“Nah, berkualitas dan berkelanjutan inilah yang kita harapkan bersama masyarakat lingkungan, agar anak-anak sekolah merasa bangga mempunyai lapangan yang bagus, dan tidak seperti sekarang ini kondisi lapangan banyak tambalan,” terangnya.
Sementara, Ketua DPK KNPI Tirtajaya, Bung Harta menyampaikan, setelah mendapat informasi dari masyarakat lingkungan sekolah, bahwa kemarin sudah ada yang datang dari pihak Dinas PUPR untuk melihat langsung hasil pengerjaan emplacement tersebut, ternyata ditemukan ketebalan/ketinggian emplacement dengan ukuran yang berbeda beda.
“Berdasarkan keterangan tersebut, saya langsung menindaklanjuti dengan mengukur ulang ketebalan/ketinggian emplacement tersebut. Hasilnya, ada beberapa titik yang di ukur ketinggiannya berbeda-beda. Saya berharap setelah meninjau lokasi Dinas terkait jangan tutup mata, dan harus ditindaklanjuti bila perlu diberikan sanksi berat ketika pengerjaan kontraktor tidak sesuai Spesifikasi RAB. Sampai saat ini saya lihat emplacement tersebut hanya ditambal saja,” tutupnya. (wins).