PORTALJABAR – Peta politik di Karawang mendadak bergejolak setelah munculnya dukungan dari Ketua Umum Prabowo Mania 08, Noel Joman, terhadap pasangan H. Aep Syaepulloh dan H. Maslani di Pilkada Karawang 2024-2029.
Pernyataan itu sontak memicu kemarahan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Karawang, H. Ajang Supandi, SH, yang merasa tindakan Noel telah merusak kesolidan partai.
Ajang, yang selama ini dikenal sebagai loyalis Prabowo, mengecam keras manuver tersebut.
“Saya sebagai kader, tidak pernah menerima instruksi dari Ketua Umum seperti yang dikatakan saudara Noel,” tegas Ajang dalam konferensi pers yang penuh emosi pada Jumat (8/11/2024).
Menurutnya, dukungan sepihak itu menyalahi komitmen Gerindra yang sudah tegas mendukung pasangan Acep-Gina.
Pernyataan Ajang bukan tanpa alasan. Dalam road show sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, H. Amir Mahpud, bahkan telah memberi peringatan keras kepada kader-kader yang berpotensi berkhianat.
“Jika ada yang abu-abu, lebih baik keluar dan bergabung dengan lawan!” seru Amir saat itu. Ajang menguatkan pesan itu, mengingatkan bahwa Partai Gerindra tidak butuh loyalitas yang setengah hati.
Yang membuat Ajang semakin berang adalah kenyataan bahwa nama Prabowo Subianto turut diseret dalam pemberitaan tersebut. Menurutnya, Prabowo adalah sosok berintegritas, dan tidak akan terlibat dalam manuver politik yang tak konsisten.
“Prabowo adalah figur yang suci, gentleman, dan tegas. Beliau tak akan mendukung hal seperti itu. Partai Gerindra sudah mantap di belakang Acep-Gina, jadi berita seperti itu tak bisa diterima,” tegasnya dengan suara bergetar.
Ajang meminta klarifikasi dari media yang menyebarkan informasi tersebut dan menekankan pentingnya menjaga nama baik Prabowo Subianto.
“Kami tidak ingin ada kebingungan di kalangan kader dan masyarakat. Partai Gerindra solid, dan Prabowo adalah simbol keteguhan, bukan permainan politik abu-abu,” tutup Ajang tegas.
Pernyataan Ajang ini mempertegas kesetiaan Partai Gerindra di Karawang, memastikan bahwa tak ada ruang bagi dukungan palsu yang bisa memecah belah basis pendukung di Pilkada 2024. (Joe)