PORTALJABAR – Jalan utama menuju Dusun Cibanteng Desa Mulyajaya Kecamatan Kutawaluya sudah puluhan tahun dan sudah beberapa kali mengajukan proposal, baik melalui anggota dewan maupun secara langsung ke Dinas terkait, selalu luput dari perhatian, ketika di daerah lainnya dilakukan pengaspalan maupun betonisasi.
Diketahui, selain kondisinya rusak parah jalan itu juga satu-satunya akses warga desa menuju keluar masuk desanya. Kerusakan jalan tersebut kurang lebih sepanjang 4 km. Padahal, jalan itu jalan utama yang merupakan akses terdekat, selain jalan yang paling sering digunakan oleh ratusan warga Desa Mulyajaya menuju ke Kota Rengasdengklok maupun Ke Kabupaten Karawang.
“Jalan itu bagaikan sebuah pintu gerbang ratusan masyarakat kami untuk berangkat ke daerah lainnya untuk bekerja maupun berusaha. Padahal, otonomi desa itu sangat tergantung pada kondisi jalan tersebut,” cetus salah seorang tokoh masyarakat desa Mulyajaya.
Menurutnya, apalagi saat ini ada tempat wisata jembatan pelangi, banyak warga dari luar wilayah yang berkunjung kesini, tentunya selain warga lingkungan warga pendatang pun ikut mengeluhkan jalan utama yang rusak parah.
“Semoga, Pemerintah Kabupaten Karawang bisa secepatnya merealisasikan pembangunan jalan utama desa Mulyajaya,”Tegasnya.
Sama halnya yang diungkapkan Kepala Desa Mulyajaya, Endang (Macan Kumbang) yang sekaligus sebagai ketua PPKU mengungkapkan jika jalan itu sudah beberapa kali mengajukan perbaikan ke pemerintah daerah, namun memang hingga saat ini belum mendapat perhatian dari semua pihak.
“Saya sudah tiga kali mengajukan proposal buat pembangunan atau perbaikan jalan ini, ke pemerintah daerah, hingga saat ini belum mendapat respon. Saya hanya berharap kepada Pemkab Karawang melalui dinas terkait agar secepatnya merealisasikan pengajuan masyarakat ini, karena jalan ini jalan utama warga baik lingkungan maupun pengunjung ke tempat wisata jembatan pelangi,” ungkap Kades pada portaljabar.net, Sabtu (11/9)
Lanjutnya, selain jalan yang rusak, penerangan juga sangat diperlukan oleh masyarakat, karena dengan kondisi jalan yang gelap gulita, aktivitas warga jadi terhambat. Pasalnya, kegiatan aktivitas warga di desanya hanya berlangsung sampai menjelang malam.
“Selain rusak, jalan juga gelap gulita. Sehingga, membuat warga malas untuk melakukan segala aktifitas di malam hari jika harus melintasi jalan itu. Bukan tidak mungkin jika jalan itu berpotensi bagi siapa saja yang ingin melakukan kejahatan, seperti begal,” ungkapnya.
Tambahnya, “Sekali lagi, saya sangat berharap sekali perhatian pemerintah kabupaten khususnya. Masyarakat kami juga butuh perhatian, sama seperti perhatian Pemkab Karawang kepada desa lainnya,” pungkasnya. (wins).