PORTALJABAR – Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Jumat, 10 September 2021, dimulai dari penjelasan BNI soal deposito nasabah Rp 45 miliar yang diduga hilang.
Berikutnya ada berita bos Garuda Indonesia yang menjajaki opsi restrukturisasi utang dan sederet fakta soal pengejaran obligor BLBI. Lalu ada berita tentang Ahok komentari transformasi SDM di Pertamina dan profil Nyoman Adhi Suryadnyana yang dipilih jadi anggota BPK.
Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Penjelasan Lengkap BNI soal Deposito Nasabah Rp 45 Miliar yang Diduga Hilang
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI merespons ihwal dugaan hilangnya dana deposito nasabah sebesar Rp 45 miliar di kantor cabang Makassar.
Corporate Secretary BNI Mucharom menjelaskan keluhan nasabah telah diterima oleh perseroan. BNI juga menemukan adanya pemalsuan bilyet deposito yang dipastikan tidak ada dana yang masuk dalam sistem bank tersebut.
“Sehingga kami telah melaporkan kasus tersebut ke penegak hukum (Bareskrim Polri pada bulan April 2021),” kata Mucharom dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 September 2021.
2. Bos Garuda Jajaki Restrukturisasi di Luar Proses Hukum Usai Kalah di Pengadilan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyatakan pihaknya tengah menjajaki sejumlah kemungkinan untuk menyelesaikan kewajiban ke lessor pesawat Helice Leasing S.A.S dan Atterrissage S.A.S (Goshawk). Beberapa opsi penyelesaian kewajiban ini akan diupayakan melalui diskusi di luar proses hukum yang tengah berlangsung.
Langkah tersebut diambil usai perusahaan penerbangan pelat merah itu diputus kalah dalam gugatan pembayaran uang sewa pesawat oleh lessor di London Court of International Arbitration (LCIA).
Garuda Indonesia sebelumnya menyatakan sepenuhnya akan menghormati dan menyikapi secara bijak hal-hal yang telah ditetapkan LCIA dalam kewenangannya sebagai lembaga penyelesaian sengketa arbitrase internasional. Irfan juga menjelaskan lebih lanjut soal diskusi di luar jalur pengadilan tersebut.
3. Menagih Rp 110,45 Triliun Utang BLBI, Berikut Sederet Faktanya
Penagihan utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) senilai Rp 110,45 triliun terus berjalan. Sejak dibentuk Presiden Jokowi pada 9 April 2021, Satgas BLBI telah melakukan panggilan ke sejumlah obligor dan debitur yang berutang ke negara.
Tempo merangkum fakta yang muncul dalam beberapa bulan upaya penagihan utang ini. Beberapa di antaranya adalah soal jumlah obligor yang dikejar, daftar obligor prioritas hingga soal kritik dari mantan menteri Dahlan Iskan.
4. Ahok Sebut Transformasi Organisasi dan SDM Pertamina Paling Top, Apa Sebabnya?
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku bangga dengan sejumlah restrukturisasi yang dilakukan perusahaan migas nasional tersebut. Restrukturisasi yang dimaksud di antaranya meliputi transformasi sumber daya manusia atau SDM, baik di holding maupun subholding.
Ia mencontohkan transformasi sudah dilakukan kini dengan procurement secara digital yang bisa dikontrol dengan ketat. “Kita juga sudah ada tanda tangan disposisi digital. Jadi kita bisa bebas bekerja di mana-mana dan Pertamina sangat baik,” ujar Ahok dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 September 2021.
Ahok juga menjelaskan pengelolaan SDM dan transformasi organisasi di perusahaan pelat merah itu semakin baik. “Termasuk dengan memastikan adanya sistem penilaian dan pemberian remunerasi pekerja yang adil dengan berbasis kinerja (performance based). Saya bilang Pertamina paling top,” katanya.
5. Profil Nyoman Adhi Suryadnyana, Anggota Baru BPK yang Dinilai Tak Penuhi Syarat
Nyoman Adhi Suryadnyana resmi ditetapkan oleh Komisi Keuangan DPR sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Nyoman dipilih lewat proses voting usai menjalani uji kepatuta ndan kelayanan di depan anggota komisi.
“Dengan demikian calon anggota BPK terpilih yaitu saudara Nyoman Adhi Suryadnyana dan ini akan kita proses sesuai mekanisme,” kata Ketua Komisi Dito Ganinduto dalam rapat pengambilkan keputusan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 9 September 2021.
Dalam voting, Nyoman memperoleh suara terbanyak yaitu mencapai 44 dari 56 anggota komisi yang hadir. Sehingga, Nyoman pun akan menjadi anggota BPK, menggantikan posisi Bahrullah Akbar yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2021.
Sumber: TEMPO.CO