PORTALJABAR,- Perusahaan teknologi Tokopedia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat (Dekranasda Jabar) meluncurkan Festival Fashion Lokal Jawa Barat pada 11-28 Oktober 2021.
Senior Lead Fashion Tokopedia, Aldhy Darmayo mengatakan festival ini merupakan inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami berharap produk lokal semakin menjadi pilihan utama masyarakat dan UMKM – termasuk yang bergerak di industri fesyen – bisa meraja di negeri sendiri,” kata Aldhy dalam acara Festival Fashion Lokal Jawa Barat yang digelar secara virtual, Senin (11/10).
Berdasarkan data internal Tokopedia, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan pesat dari sisi jumlah penjual.
Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah transaksi hampir dua kali lipat di Jawa Barat selama kuartal III 2021 dibanding kuartal III 2020.
“Kategori Fashion adalah salah satu kategori di Tokopedia dengan peningkatan transaksi paling tinggi pada kuartal III 2021 di Jawa Barat. Animo tinggi dari masyarakat inilah yang melatarbelakangi kehadiran Festival Fashion Lokal Jawa Barat,” jelas Aldhy.
Festival Fashion Lokal Jawa Barat diikuti oleh banyak UMKM Jabar, termasuk Nayara, Ame Raincoat dan Gonegani.
“Hingga 28 Oktober 2021, masyarakat bisa mendapat produk fesyen terkurasi buatan UMKM Jabar dengan beragam penawaran, seperti bebas ongkir, cashback, flash sale dan lain-lain,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, mengapresiasi Tokopedia yang telah memberikan panggung bagi para pelaku UMKM fesyen di Jabar lewat Festival Fashion Lokal.
Pasalnya, produk fashion dinilai paling laku selama pandemi Covid-19.
“Melalui festival ini, produk fesyen buatan UMKM Jabar bisa dengan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada,” kata Atalia.
Sementara itu, Pendiri Nayara, Adrina Effendi mengatakan Nayara merupakan UMKM fesyen wanita yang berawal dari penjualan offline, mulai dari ritel hingga pameran, namun pandemi sangat berdampak pada usaha ini.
“Omzet kami sempat turun drastis. Hadirnya Tokopedia menjadi harapan bagi Nayara untuk mempertahankan penjualan di tengah pandemi. Sejak rutin mengikuti kampanye di Tokopedia, kami mampu menjual ratusan produk setiap bulan. Omzet bulanan pun kembali mencapai puluhan juta,” ujar Adrina.
Sedangkan, Owner Ame Raincoat Mirza Miftah menyebutkan bahwa dirinya
memproduksi jas hujan dengan menggunakan 100 persen bahan lokal.
Berawal dari tugas kuliah desain produk, Mirza Miftah dan Bimo Atiflu, akhirnya meneruskan berbisnis jas hujan dengan merek Ame Raincoat karena melihat potensi yang sangat besar.
“Semua produk Ame Raincoat terbuat dari bahan polyester terbaik dan 100% lokal,” kata Mirza.
Walau sempat mengalami penurunan penjualan di awal pandemi, keadaan ini justru memotivasi Mirza dan Bimo untuk berinovasi dari segi produk, contohnya membuat masker kain.
“Terus berinovasi dan memaksimalkan pemanfaatan platform digital Tokopedia membuat penjualan Ame Raincoat meningkat hingga 2 kali lipat,” kata Bimo yang juga Owner Ame Raincoat.
Terakhir, Owner Gonegani, Khairul Gani menngungkapkan berawal dari mencari cara untuk hidup mandiri selama kuliah, Khairul Gani memberanikan diri berjualan baju siap pakai.
Dengan modal Rp1 juta, ia kemudian membuat produk fesyen muslim rancangan sendiri yang diberi nama Gonegani pada 2016.
“Lewat Tokopedia, kini omzet kami bisa mencapai ratusan juta per bulan. Nama Gonegani bahkan dikenal dari Aceh hingga Papua,” tandasnya. (*)