PORTALJABAR,- Politisi PDI Perjuangan Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyoroti langkah Menteri BUMN Erick Thohir membentuk BUMN Leadership and Management Institute (BLMI).
Sebagai seorang akademisi, Hasanuddin menilai pembentukan BLMI ini dinilai aneh dan tak masuk logika.
“Saya kurang paham seluk beluk BUMN, karena bukan mitra kerja saya di Komisi I. Tapi sebagai akademisi, saya merasa aneh dan tak masuk logika Menteri BUMN membentuk BLMI untuk mendidik bos-bos BUMN. Bukannya pengangkatan komisaris itu karena seseorang itu punya pengalaman sesuai bidangnya?,” kata Hasanuddin, Senin (7/6).
Hasanuddin menambahkan pemilihan komisaris BUMN tidak boleh asal asalan . Harus orang yang berkompeten dan berpengalaman sehingga dengan kemampuannya itu dapat membesarkan BUMN.
“Kalau komisaris tak berpengalaman ditempatkan di BUMN dengan aset ratusan milyar bahkan trilyunan apa nggak malah menghancurkan BUMN, bahkan merugikan negara,” cetus dia.
Ia menegaskan, BUMN itu bukan ajang pelatihan. Menurut dia, posisi komisaris sangat penting karena bertugas mengawasi pimpinan perusahaan seperti direksi untuk dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan visi dan misi sebuah perusahaan.
Bahkan komisaris dapat mengganti pimpinan perusahaan apabila pimpinan perusahaan dinilai tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab.
“Nah sekarang kalau yang diangkat sebagai komisaris ini amatiran, bahkan harus diberi pelatihan dulu kan lucu,” pungkas Hasanuddin.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembentukan BUMN Leadership and Management Institute (BLMI) bertujuan mendorong transformasi perusahaan-perusahaan negara menjadi lebih akuntabel, profesional dan perusahaan berkelas dunia.
“Tidak mungkin terjadi tanpa transformasi human capital-nya. Karena itu kami membangun program yang bukan ad hoc, tetapi terstruktur, menyeluruh, dan berkelanjutan, yaitu BUMN Leadership and Management Institute,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya, Senin (7/6).
BLMI merupakan sebuah pusat riset, inovasi, kolaborasi, serta pengembangan manajemen dan kepemimpinan di seluruh klaster BUMN.
Nantinya, BLMI akan dikoordinir oleh Mandiri Corporate University yang juga melibatkan perguruan tinggi BUMN lain di bawah Telkom, Pertamina dan WIKA. (*)