PORTALJABAR – Badan Kejuruan Teknik Industri-Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) bersama Kedaireka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta didukung oleh IBIMA, IOI dan MadeinITB /MadeinIndonesia Superconnection pada tanggal 16 September 2021 melalui media online zoom dan Youtube menyelenggarakan FGD Series “Membangun Kedaulatan Teknologi Indonesia Sebagai Basis Ekosistem Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 “ dengan subthema “Arah Kebijakan Pemerintah, Regulasi dan Potensi Aplikasi/Permasalahan serta Beberapa Kemudahan/Insentif Menuju Kedaulatan Teknologi Indonesia”.
Kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa Indonesia Emas 2045 hanya akan terwujud melalui pertumbuhan
ekonomi yang konsisten di kisaran 5,7 persen. Ditengah tantangan penurunan pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid-19, tentunya diperlukan upaya yang lebih ekstra keras untuk menutupi pelemahan yang terjadi sepanjang pandemi.
Menko Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 menjadi bagian dari kehidupan
global dan pemerintah saat ini terus melalukan upaya pemulihan ekonomi nasional dan ekonomi di triwulan ke 2 tumbuh 7.07 persen. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebelumnya dan dibandingkan dengan negara lain seperti Saudi Arabia yang tumbuh 1.5 persen, Korea 5.85 persen, Vietnam 6.61 persen.
Ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi berkaitan erat dengan laju pertumbuhan ekonomi. Percepatan pembangunan ekonomi berbasis inovasi merupakan tahapan pencapaian visi Indonesia emas di tahun 2045. Maka diharapkan dapat mendorong Indonesia keluar dari negara berpendapatan menengah menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2036 dan diproyeksikan menjadi negara dengan PDB terbesar ke 7 di tahun 2045 dan untuk itu Indonesia harus tumbuh minimal 5.7 persen per tahun.
Hal ini bisa terjadi apabila terjadi
struktur penguatan ekonomi dan percepatan pertumbuhan berbasis inovasi & teknologi. Dirjen Pendidikan Tinggi & Ristek Prof. Ir. Nizam, M.S.,DIC, Ph.D.,IPU.,ASEANEng menyampaikan agar Indonesia menjadi pemain bukan hanya jadi penonton atau pasar, kuncinya ada 2 hal yaitu sumber daya
manusia yang kreatif, inovatif, produktif, dan berdaya saing dan yang kedua yaitu tentunya inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi.
Namun demikian tantangan didalam negeri masih sangat besar. Dari segi industry, basis lisensi asing sangat besar lebih dari 90%, bahan baku industri masih dominan impor. Begitu juga obat-obatan dan alat kesehatan serta bahan pangan sebagai negara tropis masih impor. Sementara HDI masih dibawah rata-rata global, peringkat 107 dari 189 negara. Index daya saing Indonesia juga masih rendah dibawah 65 point.
Perguruan tinggi mempunyai 3 peran besar yang sejalan dengan membangun daya saing bangsa yaitu menyiapkan SDM, pemimpin-pemimpin masa depan yang produktif, kreatif, inovatif, serta berakhlak mulia. Yang ke 2 melalui penelitian,menghasilkan inovasi invensi diharapkan dapat mengerakan industri dan roda ekonomi. Yang terakhir melalui pengabdian masyarakat.
Ketua BKTI PII Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si.,IPU , ASEAN Eng memaparkan latar belakang dan kondisi bisnis industri , program hilirisasi industri serta strategi peran insinyur profesional periset inovator leader/eksekutif bisnis dalam membangun kedaulatan teknologi Indonesia. Perlu terobosan agar Indonesia terhindar dari jebakan Middle Income Trap dengan teknologi & inovasi sehingga pada tahun 2030
PDB/kapita menjadi USD 12,500 serta kontribusi industri pengolahan terhadap PDB menjadi > 30 persen di tahun 2030 (pada saat ini sementara berkisar 19-20 persen).
Negara tidak dapat maju tanpa industri, industri tidak dapat maju tanpa teknologi, teknologi tidak bisa maju tanpa insinyur, namun insinyur tidak bisa bekerja sendiri, perlu collaborative action, dan bukan hanya kemajuan teknologi manufaktur yang diprioritaskan
namun juga harus diimbangi dengan kemajuan teknologi jasa / services.
BKTI-PII mendukung program pemerintah bersama berbagai stakeholder (Akademisi, Bisnis, Community, Government, Financing, Media/hexahelix ABGCFM) dalam program menuju kedaulatan teknologi Indonesia sebagai basis ekosistem pertumbuhan ekonomi tinggi menuju Indonesia emas 2045.
Terdapat beberapa strategi melalui pengembangan SDM yang unggul (cerdas ESQ, capability/ability, motivasi, karakter ) dan juga pendekatan terpadu 4 in 1 (Diklat, Sertifikasi, Penempatan dan Wirausaha) serta strategi alih teknologi (ATMI / Amati-Tiru-Modifikasi-Inovasi,Copas, Reversed Engineering, Value Analysis, value Engineering dan lain lain)
Ketua Umum PII Dr.Ir. Heru Dewanto ST.,M.Sc(Eng), IPU, ASEANEng dalam opening speech mengangkat
terminologi kapabilitas teknologi yaitu bagaimana kapabilitas teknologi itu dibangun, berikut tahapannya
mulai dari operational capabilities, duplicated capabibities, adaptive capabilities hingga inovatif capabilities. Salah satu strategi adalah melalui reverse engineering seperti yang dilakukan Bapak Habibie (alm) dalam bidang teknologi dirgantara.
Pemaparan selengkapnya dari para narasumber dapat dilihat pada link youtube channel BKTI PII Kegiatan selanjutnya adalah FGD Kedaulatan Teknologi Indonesia Serie 2 dengan SUB Thema Kemampuan R&D, SDM Unggul, Pemetaan Teknologi Produk, Proses dan Platform Digitalisasi yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober 2021. (wins).
Discussion about this post