PORTAL JABAR,- Salah satu mahasiswa Psikologi UIN Bandung angkatan 2019, Yuni Septiani, ia hobi mengaji, ia merasa senang ketika melakukan hobinya tersebut. Hebatnya, hobi tersebut menjadi suatu pengalaman yang luar biasa baik bagi dirinya maupun anak-anak yang ia ajarkan. Dalam hal ini, Yuni memberikan salah satu contoh bahwa sebagai mahasiswa harus mampu untuk menyebarluaskan kebermanfaatan ilmu kepada orang lain
Yuni sudah mengajar sejak tahun 2018, awalnya, Yuni diminta untuk menggantikan kakaknya sebagai guru mengaji. Sejak saat itu, Yuni terus melakukan amanahnya untuk mengajar. Setiap hari, ia mengajar selepas maghrib di pengajian yang diselenggarakan di suatu rumah. Tak peduli rasa lelah yang dialaminya meskipun terkadang ia baru saja pulang kuliah, ia langsung menyempatkan diri untuk mengajar ngaji kepada anak-anak. Kian hari, jumlah anak bertambah hingga mencapai 50 anak, sehingga Yuni mengajak 2 kawan lainnya untuk ikut serta mengamalkan ilmu dengan mengajar.
Lika liku luka kerap dirasakan Yuni selama mengajar. Bukan tanpa alasan, hal hal yang membuat dirinya pernah berada pada titik terendah membuat Yuni hengkang dari tempat mengajarnya.
Karena hal itu, ia sempat berhenti mengajar selama beberapa bulan. Akan tetapi, dengan adanya dukungan dari pihak lain, ia mulai mengajar ngaji kembali walaupun hanya ada 4 murid pada saat itu.
Jerih payahnya berbuahkan hasil yang baik. Pada 2021, ia diangkat menjadi Guru Mengaji di Yayasan TPQ hingga saat ini.
“Jalani, syukuri dan nikmati segala prosesnya, setiap yang kita lakukan harus berlandaskan perasaan ikhlas dan ridha, jangan ada niat lain. Maka semuanya akan mengalir dan rezeki pun terus ada.” ucapnya.
Apapun yang kita lakukan harus disertai dengan perasaan ikhlas sehingga diri kita tidak merasakan lelah ketika menjalaninya. Pengalaman yang ia lalui membuktikan bahwa walaupun diterpa berbagai tantangan, tidak mematahkan semangatnya untuk terus mentransfer ilmu yang dimilikinya demi masa depan para muridnya nanti.