PORTAL JABAR,- Senin, (7/02/22) Media Anak Negeri MAN 4 Karawang kedatangan tamu luar biasa dari Paguyuban Duta Baca Karawang. Yaitu di antaranya Andra Nurhaliza sebagai Juara 1 Duta Baca Karawang 2021, Nida Sofiatul Mardiah Duta Baca Jawa Barat 2020, serta Nurlaela dan Saiful Ahmad Khadafi siswa MAN 4 Karawang yang juga termasuk ke dalam Duta Baca Karawang 2021.
Agenda mereka kali ini adalah yaitu bedah short movie atau review short movie yang akan disaksikan bersama-sama. Short movie yang ditayangkan adalah yang berjudul Arah karya Gallery Kreativa dan The Book Binder karya Luhur Karsa Production yang diunggah di Channel YouTube. Agenda ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi literasi, karena literasi pun termasuk dengan bagaimana cara memahami dan mengambil makna dari apa yang telah dibaca, disaksikan, dan diamati.
“Literasi bukan tentang baca dan menulis saja. Karena sebetulnya literasi adalah bagaimana caranya kita bisa mengambil makna dari apa yang telah kita amati. Jadi dengan bedah short movie bersama-sama sebetulnya kita sudah nenerapkan makna dari literasi itu sendiri.” tutur Andra Nurhaliza.
Selain dengan menyaksikan short movie tersebut, mereka juga melakukan diskusi bersama mengomentari terkait seluruh isi dari short movie yang sudah disaksikan.
“Cerita tersebut menceritakan tentang anak yang punya hobi tapi tidak disetujui oleh Ibunya. Tapi meskipun begitu, kita tidak boleh melawan bahkan meninggalkan orang tua kita karena ego sendiri.” tutur Reva Rianti saat menanggapi Short Movie yang berjudul Arah.
“Kalau Faiz punya dua pendapat teh. Kadang kita emang harus pegang teguh dengan apa yang kita suka, kita inginkan, tapi menjadi orang tua juga perlu memberikan yang terbaik untuk anaknya.” tutur Faiz ikut mengomentari.
“Nah, dari semua pendapat tidak ada yang salah. Tapi mungkin yang harus diperbaiki dari hubungan Bima dengan orangtuanya, dan juga menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa setiap orangtua punya pola asuh yang berbeda. Dalam ilmu Psikologi terdapat tiga pola asuh yaitu authoritorian cenderung otoriter atau mengekang, permisif cenderung mengabaikan, dan juga demokratis yang lebih suka berdiskusi dan mengarahkan. Jadi selain itu kita harus punya komunikasi yang baik, agar saling memahami satu sama lain.” tutur Nida menanggapi.