PORTALJABAR,- Era digitalisasi mengharuskan masyarakat saat ini melek teknologi, tak hanya masyarakat di kota saja, melainkan masyarakat di pedesaan.
Dalam era ekonomi digital, peran desa sangat penting demi peningkatan ekonomi desa di masa depan melalui era digitalisasi.
Aliansi Jurnalis Video (AJV) Pengda Jabar bersama PT BDS dan KPID Jabar menggelar workshop pelatihan TV Desa, di hotel Papandayan Bandung, selama dua hari yakni 27-28 Januari 2022.
Dirut PT BDS, Khairullah yang menggagas program TV Desa dari pihak swasta, mengatakan bahwa di Jabar sangat potensial dalam pengembangan digitalisasi ekonomi yang dimulai dari desa.
“Jadi di Jabar ini ada 5800 desa. Alhamdulillah kita berjibaku, kami sosialisasi dalam MOU kami dari semua desa lima desa dulu yang kami latih di workshop ini. Tapi bismillah, hari ini bagian dari satu bulan yang kami sosialisasikan,” papar Khairullah saat menjelaskan konsep TV Desa, di hotel Papandayan Bandung, Kamis 27 Januari 2022.
Sosialisasi dilakukan bersama AJV Pengda Jabar keliling ke kab Bandung, kab Cirebon, kab Garut, kab Bogor lalu kab Subang.
“Nantinya TV Desa ini akan kita masukan dalam pembangunan platfrom digital tanggal 1 April nanti akan grand launching, akan terdaftar direktori tv desa terdaftar,” terangnya.
Ditegaskan Khairullah, bahwa TV Desa akan dilaunching April 2022.
“Tv desa launching 1 April 2022,” papar Khairullah.
Terpisah, Ketua KPID (komisi penyiaran informasi daerah) Prov Jabar Adiyana Slamet, mengatakan bahwa semangat tv desa ini karena Jabar siap menjadi Provinsi Digital.
“Jadi awalnya Tanggal 8 February 2021 lalu, ketika kpid prov Jabar melakukan audiensi ke Pa Gubernur Jabar, bahwa program kami salah satunya konten berbasis desa ada di Jabar, dan kami siapkan,” papar Adiyana Slamet.
KPID menyadari, bahwa desa di Jabar begitu banyak.
“Nah ini jadi tugas kami pemberdayaan masyarakat desa, masyarakat desa bisa membikin konten desa, sehingga kita lakukan literasi terus menerus,” jelasnya.
KPID berharap, TV desa menunjang konsep Ekonomi digital untuk menopang kekuatan ekonomi desa.
“Jadi untuk memanfaatkan digitalisasi, maka lagi lagi KPID punya kepentingan bahwa bagaimana masyarakat mempunyai di pemahaman konten dari desa itu bisa bermakna, bernilai ekonomis untuk promosi ekonomi yang ada di desa tersebut,” paparnya.
Menanggapi kegiatan Televisi (TV) desa yang akan dijalankan oleh Aliansi Jurnalis Video (AJV) untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat di pedesaan,
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Bedi Budiman mendukung penuh program tersebut.
Menurut Bedi, masyarakat desa terutama generasi muda nya harus melek digital, terlebih acara TV desa tersebut diselenggarakan oleh desa dan kontennya mengenai desa tersebut, dengan demikian masyarakat akan merasa memiliki.
“Sebuah ide segar yang harus di dukung dan tahapannya juga sangat realistis jadi mulai dari prototype nya dulu dan dimulai dengan 5 desa,” kata Bedi disela acara Penandatanganan MOU serta Pelatihan Basic Journalistik, di Hotel Papandayan Kota Bandung, Kamis, (27/01/2022).
“Setidaknya TV ini memiliki fix pemirsanya, tetapi karena ini menggunakan platform internet digital dan aplikasi, tentu saja semua bisa menikmati karena ini masuk ke platform internet,” tambah Bedi.
Bedi menyebut, dengan adanya TV desa akan muncul kreatifitas khas daerah masing-masing, seperti kesenian dan kegiatan kepemudaan.
“Dari desa itu sendiri dan nanti kreatifitasnya akan terlihat dan akan ada khas di daerah masing-masing baik menyangkut kesenian, olahraga, hobby, kepemudaan dan lain lain, ada juga sensasi-sensasi seperti horor, komedi, ini bisa sangat berkelimpahan kreatifitas yang hadir dari desa ini,” ujarnya.
Mengenai pelatihan jurnalistik itu, Bedi mengatakan pihaknya akan menyampaikan kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat agar kegiatan tersebut dapat didukung penuh
“Kami dari komisi I DPRD provinsi Jawa Barat akan mengupayakan ke pemerintahan provinsi karena ini harus bisa didukung secara konprehensif kepada berbagai pihak,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua AJV Pengda Jabar, Budi Mulia Setiawan mengatakan bahwa dengan kegiatan TV Desa ini, masyarakat di desa tersalurkan bakatnya.
“Dari yang tadinya tahu mengenai konten gambar yang bagus jadi tahu, karena sekarang era medsos pasti pemahaman soal apa itu konten sudah hafal. Dengan workshop ini bisa mengembangkan apa yang ada di desa tersebut, dipromosikan melalui TV Desa yang kami gagas bersama PT BDS, KPID Jabar dan elemen stakeholder di Jabar kedepannya,” papar Budi.
Budi menambahkan, sesuai dengan slogannya TV desa bukan TV biasa, kedepan TV desa merupakan sebuah media yang bisa mengangkat potensi desa tersebut baik dari segi ekonomi karena dibawah unit kendali Bumdes.
“Nantinya tv desa juga bisa mengangkat potensi desa dalam bidang pariwisata, pendidikan, pertanian dan bidang bidang lain, yang selama ini tidak pernah terpublikasikan secara mendetail oleh media mainstream,” pungkas Budi. (*)