PORTALJABAR,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Duta Bela Negara Jabar di Taman Buru, Gunung Masigit Kareumbi, Kabupaten Bandung, Kamis (23/12).
Ia berharap setelah dikukuhkan, Duta Bela Negara ini dapat menularkan kecintaan Pancasila dan Kebhinekaan kepada masyarakat luas.
“Saat ini tantangan semakin dinamis, kami imgin mengajak anak muda ini untuk mengikuti program kecintaan pada negara dan Pancasila dalam bentuk pendidikan Bela Negara,” kata gubernur yang akrab disapa Emil ini.
Ia mengatakan Duta Bela Negara ini merupakan anak-anak terbaik Jawa Barat yang telah mendapat gemblengan dari TNI, Polri dan Wanadri.
Emil berharap mereka menjadi teladan di lingkungannya masing-masing dan dapat mendesiminasi banyak orang tentang kecintaan pada NKRI dan Pancasila.
“Folowernya minimal 2000 dan setiap hari harus posting tentang kecintaan pada NKRI. Tugasnya juga menjadi pembicara tampil di seminar, kemudian membuat acara serupa di level RT atau RW sehingga tumbuh kecintaan Bela Negara yang disesuaikan dengan zamannya. Caranya diserahkan pada mereka yang penting tumbuh kecintaan pada NKRI dan Pamcasila,” tandasnya.
Sementara Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Barat Iip Hidayat mengatakan kegiatan pemilihan Duta Bela Negara ini merupakan inisiasi Gubernur Jawa Barat melalui Kesbangpol.
Menurutnya 57 calon Duta Bela Negara ini diseleksi sejak Agustus 2021. Mereka yang lolos seleksi, kata Iip, diberikan pembekalan secara virtual.
“Puncaknya hari ini mereka dikumpulkan di camp dan diberikan pembekalan implementatif bagaimana sih bela negara dengan pola mereka. Narasumbernya banyak dari budayawan, tokoh agama dan juga ibu Atalia Kamil,” ujar Iip.
Iip mengatakan, poin penting yang ditekankan pada para calon Duta Bela Negara ini adalah mereka harus mampu menjaga NKRI, ideologi Pancasila dan Kebhinekaan. Ia menegaskan, ujar dia, kegiatan pemilihan Bela Negara ini tak akan berhenti disini namun akan dilaksanakan secara rutin di masa-masa mendatang.
“Selain mendapatkan ilmu dan pencerahan, seluruh peserta program Duta Bela Negara ini juga akan kita rawat, nanti ada pertemuan 3 bulan satu kali. Mudah-mudahan mereka dapat menjadi teladan di keluarga, masyarakat dan lingkungannya,” pungkas Iip. (*)