BANDUNG,- Puluhan massa yang tergabung dalam Federasi Mahasiswa Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi demo di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung, Senin (26/2).
Massa mengecam keputusan politik pemerintah yang menghasilkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Mereka juga menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), tol, dan mendesak agar pemerintah untuk segera menurunkan harga sembako.
Tidak hanya itu para mahasiswa juga menolak pelaksanaan pemilu curang.
Kordinator perwakilan dari Federasi Mahasiswa Provinsi Jawa Barat, Arya Bimantara, Bani Rizki, dan Ahmad Sidik secara kompak menerangkan, kenaikan harga pangan akhir-akhir ini sangat massif.
Pasca Pemilu 2024, tren kenaikan harga bukan hanya terjadi pada BBM, listrik, dan tarif tol. Tapi juga harga beras yang menjadi bahan pokok mendasar masyarakat Indonesia.
“Alasan kenaikan harga beras ini bukan hanya karena adanya fenomena el nino yang berapa bulan ini sedang terjadi, dampak pesta demokrasi yang kita sudah lewati juga kebijakan bansos yang ugal-ugalan tanpa memikirkan ketersediaan pasokan kemarin pun memberikan dampak besar atas kelangkaan beras”,kata Arya saat berorasi.
Menurutnya, kenaikan harga beras pun sangat tidak masuk akal karena hanya dalam kurun waktu kurang dari sepekan beras mengalami kenaikan harga sebanyak dua kali.
Misalnya, beras medium dari harga Rp.10.000 mengalami kenaikan hingga Rp. 14.000 dan beras premium dri harga Rp.12.000 naik hingga angka Rp18.000.
“Padahal kita adalah negara agraris kenaikan harga yang sangat tiba tiba ini sangatlah tidak masuk akal,” cetusnya.
Melihat fenomena, Federasi Mahasiswa Provinsi Jawa Barat mengecam keras atas keputusan politik yang menghasilkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Seharusnya sebagai pihak pemerintah sudah memperhitungkan dan mempertimbangkan bahwasanya hasil dari keputusan politik tersebut tidak merugikan pihak manapun atau bahkan meminimalisir kemungkinan yang mengorbankan kepentingan khalayak umum.
“Tuntutan kami yakni Turunkan Harga Sembako, Tolak Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan Tol serta Tolak Pemilu Curang,” tandasnya. (*)