PORTALJABAR,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka pameran karya seni pelaku ekonomi kreatif bertajuk JabArt Space 2 di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (15/1).
Kali ini pameran yang berlangsung selama sebulan ke depan menampilkan karya pelaku ekonomi kreatif Jabar dengan inspirasi desain berbasis tradisi Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang sudah dikurasi oleh desainer ternama Adhi Nugraha.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, kolaborasi dengan NTT merupakan bentuk pelestarian budaya melalui sebuah karya produk seni. JabArt Space 2 juga diharapkan menginspirasi dan menjadi sarana meningkatkan kemampuan berinovasi pelaku ekraf Jabar.
“Inilah wajah Indonesia yang kreatif, Bhinneka Tunggal Ika yang tak hanya sekadar slogan, melainkan diterjemahkan juga dalam karya seni kolaborasi,” ujar Kang Emil.
JabArt Space 2 menampilkan karya seni tradisi NTT yang dituangkan kedalam sejumlah produk di antaranya fesyen, peralatan makan dan minum, elektronik, mebel, hingga sepeda.
Ada pula karya-karya kreatif yang didatangkan langsung dari NTT.
Semua produk tersebut bisa dibeli oleh masyarakat.
“Silakan dibeli, kita bela produk-produk bangsa kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi,” ajak Kang Emil.
Sejauh ini Jabar masih menjadi provinsi dengan persentase ekspor ekraf tertinggi sebesar 31,95 persen dengan nilai ekspor ekraf mencapai 6,4 juta Dollar AS.
Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar menyebut, provinsi dengan populasi hampir 50 juta ini memiliki potensi ekraf sangat besar, hingga mampu menyumbang PDB ekraf nasional sebesar 20,73 persen.
“Jumlah tenaga kerja yang terserap dari sektor ekraf saja sebanyak 3,8 juta orang,” ungkap Kang Emil.
Adapun JabArt Space 3 yang rencananya akan digelar pada bulan Februari 2022, Jabar selanjutnya akan berkolaborasi dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang fokus pada pameran produk ekonomi kreatif bertemakan MotoGP.
“Bulan selanjutnya kita akan kolaborasi dengan NTB, apalagi mau MotoGP. Kita bikin produk yang bisa dijual, perlu ada produk Jabar pas MotoGP (Mandalika),” ujar Kang Emil. (*)