KIARAPAYUNG,- Untuk keduakalinya DPD KNPI Jawa Barat menggelar Kemah Kebangsaan di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Sumedang, 28 – 30 Desember 2022.
Tahun ini tema yang diusung adalah “Beyond The Unity and Diversity” untuk memantapkan implementasi filosofi kehidupan kemasyarakatan di Jawa Barat sebagai akar nilai dari Pancasila.
“Practice with Philosophy” menjadi slogan Kemah Kebangsaan Tahun 2022, dengan harapan seluruh peserta bisa menyadari keberagaman nilai kebijaksanaan yang diwariskan oleh kebudayaan masing-masing dan berpraktik dengan filosofi lokal tersebut misal saja,” Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh”.
Jawa Barat memiliki ragam kebudayaan dengan limpahan warisan ajaran tentang jalan keutamaan hidup, maka jika kita mengetahui seluruh filosofi tersebut dan berpraktik dengan nilai budaya ke Indonesiaan, itulah masyarakat Pancasila.
Peserta yang mendaftar dan berhasil berpartisipasi di Kemah Kebangsaan 2022 berasal dari seluruh elemen keagamaan se-Jawa Barat dan 20 Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas/Himpunan/organisasi mahasiswa.
Jumlah peserta dibatasi hanya 200 orang saja, sehingga tingginya animo pemuda/I Jawa Barat saat proses pendaftaran membuat 87 peserta lainnya harus menunggu giliran ditahun depan.
“DPD KNPI Jawa Barat hanya membuka pendaftaran 5 hari setelah menyebar undangan, tapi antusias begitu tinggi. Kami berkomitmen menjadi wadah pemuda Jawa Barat juara, jika melihat antusiasme ini dan manfaat kegiatan bagi seluruh alumni (peserta kemah kebangsaan), kami akan persiapkan Kemah Kebangsaan yang lebih spektakuler tahun depan”, kata Ketua DPD KNPI Jawa Barat, Ridwansyah Yusuf.
Ketua Pelaksana, Salsabila Syaira, mengatakan Kemah Kebangsaan 2022 dimeriahkan oleh narasumber-narasumber yang berlatar belakang ilmu bervariasi dari filsafat, gender, jurnalistik, terorisme, radikalisme, ekstrimisme dan kepemimpinan nusantara.
Jajaran narasumber tersebut adalah Rocky Gerung (Akademisi Filsafat), Muhammad Syauqillah (Kaprodi Teroris dan Ekstrimis Universitas Indonesia), Agus Sudibyo (Dewan Pers 2019-2022 dan Dewan Penasehat PWI Pusat), Deni Ahmad Haidar (Ketua PW Ansor Jawa Barat), Antik Bintari (Dosen Ilmu Pemerintahan Unpad dan Ketua PPKS Unpad), Mirsi Nira Insani (Komunitas Budaya) dan Tofan Rachmat Zaki (Wakil Ketua KNPI Jawa Barat).
“Kemah kebangsaan ini memang didesign sebagai agenda silaturahmi yang santai tapi bikin cerdas dan kritis, maka kami sangat serius pada kualitas narasumber. Rocky Gerung misal, ia mengangkat John Locke, Oemar Said Tjokroaminoto, dan ke Indonesiaan. Antik Bintari bicara peran strategis perempuan dalam peradaban. Agus Sudibyo tentang disrupsi, pers dan tantangan Indonesia. Muhammad Syauqillah memaparkan bentuk-bentuk ideologi berbahaya, sejarah kedatangan dan akhir dari gerakan-gerakan teroris dan ekstrimis,” kata dia.
Ia menambahkan seluruh peserta punya waktu luang untuk saling bertukar pikiran, berdiskusi dengan para pakar tanpa jarak sampai puas dan bercengkrama dimalam keakraban.
“Saya yakin hanya dengan “pemikirian” yang mapan kita semua bisa menjaga diri dari ideologi atau narasi kelompok yang merusak kerukunan. Saya secara pribadi bahagia acara yang disiapkan sepenuh hati ini diresmikan dan dihadiri oleh Pak Gubernur Jawa Barat meski situasi hujan berangin”, tuturnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hadir meresmikan pembukaan Kemah Kebangsaan 2022.
Dalam sambutannya Ridwan Kamil mengingatkan kepada seluruh warga Jawa Barat bahwa hidup ini hanya sementara.
“Seorang Ridwan Kamil 8 bulan lagi selesai sebagai Gubernur, jadi saya mau pamit juga dibulan-bulan terakhir ini, kalau saya ada kurang-kurang dalam memimpin Jawa Barat saya mohon maaf, tapi saya bukan orang malas saya tiap hari kerja. Ini camping terbaik yang kita selenggarakan, kita doakan tidak bertemu lagi pandemi, kalau bisa didaerah (kab/kota) masing-masing bikinlah kemah kebangsaan kecil-kecil dengan tema yang sama, makin lama gagasan ini nantinya beranak cabang keseluruh Jawa barat dan akan menjadi identitas kita,” kata Ridwan Kamil.
Kemah Kebangsaan diakhiri dengan deklarasi Semangat Kebangsaan, yakni siap berkontribusi dalam menyumbangkan ide, pemikiran dan gagasan untuk pembangunan bangsa Indonesia; Menolak adanya intoleran di Jawa Barat, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia sesuai yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945; Merawat keberagaman di Jawa Barat tanpa memandang gender, ras, suku, agama;
Kemudian mengawal pembangunan nasional terkhusus di Jawa Barat dalam era distrupsi teknologi serta menjaga persatuan dan kerukunan masyarakat Indonesia ditengah gejolak politik perpecahan menjelang Pemilu 2024.
“Kami mengharapkan refleksi kebangsaan ini digunakan seluruh alumni Kemah Kebangsaan 2022 sebagai resolusi hidup ditahun 2023, dan ditularkan sikap itu pada lingkungan/wilayah masing-masing,” tandas Salsabila. (*)