PORTALJABAR,- Beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di tanah air kembali melonjak.
Tak terkecuali di Jawa Barat yang semakin mengalami peningkatan pascalebaran dan libur panjang beberapa waktu lalu.
Kota Bandung dan Kabupaten Bandung pun kembali ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Kondisi tersebut mengundang perhatian sejumlah pihak untuk ikut membantu penanganan.
Seperti yang dilakukan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Jabar bersama dengan Kantor Kementerian Agama Wilayah Jabar.
Kedua pihak sepakat berkomitmen memanfaatkan aktivitas masjid maupun khatib pada setiap kegiatan keagamaan untuk membantu mengarahkan jaamaah dalam menerapkan Protokol kesehatan.
Kesepakatan terjalin setelah pengurus DMI Jabar melakukan rapat koordinasi membahas “Peran Khatib dalam Pencegahan Covid-19” dengan Kementerian Agama dan sejumlah unsur pimpinan di Jawa Barat, di Kantor DMI Jabar, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (25/6).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DMI Jabar KH Achmad Sidik dan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Jabar Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto.
Turut hadir Kepala Badan Kesbangpol Jabar, Iip Hidajat, Dir Intelkam Polda Jabar Kombes Pol. Ruslan Efendi dan Kepala Kemenag Jabar, H. Adib.
Ketua DMI Jabar, KH Achmad Sidik menerangkan, kegiatan yang diinisiasi Kabinda Jabar itu merupakan langkah mencari serta menyamakan persepsi dalam penanganan serta pencegahan Covid-19.
Ia menyatakan, peningkatan kasus Covid-19 merupakan atensi bersama termasuk DMI dan Kanwil Kemenag di Wilayah Jabar.
Pihaknya pun berkomitmen memanfaatkan aktivitas masjid maupun khatib pada setiap kegiatan keagamaan untuk membantu mengarahkan jemaah menerapkan protokol kesehatan.
“Tentu saja tujuannya agar paparan Covid-19 tidak meluas dan menghindar dari klaster rumah ibadah,” terang Achmad.
Sebagai pencetus awal acara ini, Kabinda Jawa Barat selaku Ketua Kominda Jabar, Brigjen TNI Dedy Agus P mengajak para pendakwah untuk membuat terobosan atau langkah baru dalam mengeliminir penyebaran Covid-19.
Salah satunya yakni melibatkan pengurus wilayah DMI dan Kanwil Kemenag Jabar.
Selain itu, Deddy juga mengajak pengurus masjid dan khatib agar rutin menyampaikan imbauan atau penekan dalam setiap kegiatan agama/ceramah terkait penerapan protokol kesehatan.
Jendral bintang satu yang sempat mendapat kenaikan pangkat luar biasa setelah berhasil memimpin penangkapan Pimpinan Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Peurulak Ishak Daud pada tahun 2004 ini juga menekankan keterlibatan jajaran aparat keamanan.
Khususnya dalam mengawasi implementasi terobosan yang dilakukan. Apakah sudah sampai tingkat bawah, seperti Kelurahan atau Desa, RW dan RT serta masjid pada setiap kesempatan khutbah shalat Jumat dan pengajian lainnya.
“Terkait materi khutbah sebagai strategi pencegahan Covid-19 oleh khatib, bisa dimasukan baik itu yang secara jelas dalam khutbahnya atau diakhir khutbah. Atau ceramah yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada warga dan jemaah akan bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan,” papar Deddy.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar, H. Adib menyebutkan, pihaknya merasa khawatir dengan peningaktan kasus Covid-19. Gagasan melibatkan pengurus masjid dan khatib akan didukung sepenuhnya.
Selain itu, ujar dia, Menteri Agama RI juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: 15 Tahun 2021, yang intinya membahas prosedur penyelenggaraan Idul Adha dan qurban pada masa Pandemi Covid-19.
Beberapa hal yang ditekankan oleh Adib, yakni penerapan protokol kesehatan dan pelarangan kegiatan takbir keliling, peniadaan shalat Idul Adha di daerah zona merah, penyediaan fasilitas kesehatan dan alat pengukur suhu oleh panitia dll.
“Selain itu, untuk mengantisipasi kerumunan, penyembelihan hewan qurban dilakukan pada 11-13 Dzulhijah dan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan, termasuk pembatasan peserta yang hadir,” tutur Adib.
Menyikapi hal itu, Adib menuatakan pihaknya akan menggelar rapat bersama DMI dan seluruh pengurus masjid untuk menyosialisasikan aturan pelaksanaan qurban dan hasil rakor di DMI Jabar.
“Kanwil tidak hanya membawahi DMI, tap juga ada perhimpunan untuk saudra kita yang Nasrani, Katolik, Hindu, dan Budha. Hasil Rakor pun akan disosialisasikan dan dilaksanakan,” tuturnya.
Sementara itu, Dir Intelkam Polda Jabar, Kombes Pol. Ruslan Efendi menegaskan, meningkatnya kasus Covid-19 dinilai sangat perlu menjadi perhatian dan diatensi bersama seluruh elemen.
Pasalnya, saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia masih terbilang lemah.
“Khususnya di wilayah Jabar lebih didasarkan pada minimnya kesadaran warga dalam menerapkan pola kebiasaan baru, yakni protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Ruslan menjamin dirinya bersama Forkompinda terus mendukung peningkatan vaksinasi di Provinsi Jabar.
“Terkait pelibatan DMI dan Kemenag Jabar dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, kami sepenuhnya mendukung,” tandas dia. (*)