KOTA BANDUNG– Menyikapi adanya penolakan pembangunan patung Proklamator RI, Soekarno di taman Saparua Kota Bandung oleh Aliansi Pergerakan Islam (API), sejumlah tokoh dan elemen nasionalis pendukung Pancasila dan pendukung Toleransi Jawa Barat menyatakan kekecewaannya.
Mereka melakukan urun rembuk menyikapi penolakan pembangunan monumen Bung Karno, Rabu (26/7/2023) di rumah alumni bersama, Jalan Imam Bonjol, Kota Bandung.
Ketua Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) Jabar, Syarif Bastaman menyampaikan bahwa pertemuan yang dilaksanakan hari ini merupakan dalam rangka menyikapi sekelompok orang yang menentang dibangunnya patung Bung Karno.
“Yang hadir hari ini masyarakat ada dari masyarakat adat, organisasi kemasyarakatan, dan lainnya yang merasa kecewa terhadap sekelompok orang yang menentang dibangunnya patung sang proklamator di Bandung,” ujarnya.
Sementara Ketua Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Eka Santosa mengatakan, ada beberapa poin penting yang nantinya bakal disampaikan ke Gubernur Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat, hingga Kejati Jawa Barat.
“Hal yang substansi pertama bahwa sebuah kewajaran dan keabsahan kita sebagai bangsa memberikan sebuah penghormatan. Dalam peradaban kita bahwa pengabadian Bung Karno di Bandung dengan sejarahnya, mulai Bung Karno muda, tentang Marhaenisme, Indonesia Menggugat, tentang dihantarkannya Indonesia ke kemerdekaan, itu semua di Bandung,”ucap Eka Santosa yang juga mantan Ketua DPRD Jawa Barat ini.
Eka juga menambahkan, adalah kewajaran bentuk penghormatan kepada Proklamator Bung Karno yang merupakan tokoh pahlawan nasional dan juga tokoh dunia ini, dengan membangun patung Bung Karno di Kota Bandung.
Apalagi Kota Bandung sangat erat kaitan sejarahnya dengan perjalanan Bung Karno .
Pembangunan patung Bung Karno menjadi keharusan bahwa Bandung ini memiliki sebuah monumen yang bisa diwariskan ke anak bangsa.
“Kita minta kepada Gubernur Jabar untuk tidak surut kembali dan tetap menjadi sebuah langkah untuk mewujudkan (patung Bung Karno). Kita berkeberatan dan kami bereaksi, semua akan melakukan perlawanan kepada bentuk apapun yang melakukan penghinaan Bung Karno. Ini penting,”tegas Eka.
Eka Santosa juga menyatakan, apa yang disampaikan kelompok yang menolak pembangunan patung Bung Karno, dinilai sangat melecehkan dan menghina Bung Karno.
“Kami tidak rela.Kami berharap Jabar ini bebas dari segala bentuk intoleran dan radikalisme,”ucapnya.
Pihaknya juga dikatakan Eka Santosa, bakal menempuh jalur hukum apabila menemukan adanya indikasi pidana dari kelompok yang menentang di bangunnya patung Bung Karno tersebut. (*)