PORTALJABAR,- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat Memo Hermawan menyoroti minimnya stok obat di sejumlah Puskemas di Jawa Barat termasuk di Kota Bandung.
Menurut Memo, tak hanya obat-obatan namun mayoritas Puskesmas juga kekurangan infus dan oksigen.
“Terus terang kami prihatin, saat ini kasus covid-19 di Jawa Barat cukup tinggi. Masyarakat sulit mendapat akses ke rumah sakit karena dimana-mana penuh, satu-satunya harapan berobat ke puskesmas. Tapi Puskesmas saat ini tak bisa menyuplai obat lantaran stok habis, hanya ada vitamin c, sehingga pasien juga tak tertangani,” tukas Memo.
Menurut Memo, sejak tanggal 5 -9 Juli ia melakukan pemantauan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di daerah pemilihannya Kabupaten Garut.
Dari hasil pemantauannya, banyak warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) tidak tertangani lantaran keterbatasan tenaga medis baik dari Puskesmas ataupun Rumah Sakit.
Selain itu, kata Memo, masyarakat yang terpapar covid-19 juga tidak terkontrol lantaran kurangnya pemeriksaan PCR.
“Tak hanya di dapil saya, semua anggota fraksi PDI Perjuangan yang melakukan pemantauan ke dapil
masing-masing juga menemukan persoalan sama. Termasuk di Kota Bandung yang merupakan ibukota Provinsi Jabar. Pemprov Jabar juga harus lebih masif lagi tes PCR agar pasien yang positif bisa segera ditangani. Karena bila harus melakukan tes sendiri ke swasta, masyarakat harus membayar dengan harga yang cukup mahal. Apalagi saat ini biaya hidup juga cukup tinggi,” tegasnya.
Memo mendesak agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil langkah untuk penanggulangan dan penyelamatan korban covid-19 sesuai instruksi presiden.
“Jangan ada masyarakat yang terpapar covid-19 tidak terlayani, baik yang isoman di rumah ataupun di rumah sakit. Pemerintah harus hadir dan bergerak cepat mengingat kasus covid-19 di Jawa Barat masih cukup tinggi, sesuai intruksi presiden,” tandas legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Garut ini. (nie/*)