KOTA BANDUNG,– Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akhir-akhir ini sedang merebak di sejumlah wilayah Indonesia. Ribuan hewan ternak sudah diidentifikasi positif terserang PMK.
Lalu bagaimana virus PMK ini menjangkiti hewan ternak.
Beberapa cara penularan viru PMK diantaranya kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
Kemudian sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan, kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia.
Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.) Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)
Gejala Klinis Hewan Tertular PMK
Gejala pada sapi
Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil
Mengalami anorexia (tidak nafsu makan)
Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari
Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.
Pembengkakan kelenjar submandibular.
Hewan lebih sering berbaring
Luka pada kuku dan kukunya lepas.
Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.
Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen,
Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda,
Kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.
Pada Domba dan Kambing
Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.
Lesi / lepuh pada sekitar gigi domba
Kematian pada hewan muda.
Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.
Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya. (*)