PORTALJABAR,- Kadis Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirto Yuliono mengungkapkan ada 400 titik rawan bencana di Jawa Barat.
Bambang mengimbau agar masyarakat selalu waspada terlebih saat ini telah memasuki musim penghujan yang tak jarang diwarnai kondisi ekstrim,
“Titik-titik yang berpotensi longsor dan banjir tentu sangat mempengaruhi kemantapan jalan,” kata dia pada giat Jabar Punya Informasi (Japri) bertajuk “Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan dalam rangka Pemulihan” di Disperkim Jabar, Kota Bandung, Rabu (17/11).
Sebagai antisipasi, pihaknya telah menyiapkan tim unit reaksi cepat yang siap panggil guna melakukan penanganan.
Namun, kata dia, penanganan yang dilakukan terbatas karena akan sangat tergantung pada dimensi kejadian bencana yang terjadi.
Terlebih bila sampai menyebabkan jalan terputus sehingga tak bisa ditangani sendirian.
“Kalau jalan sebatas tertutup, tentu bisa langsung dibersihkan, kita segera bergerak untuk kelancaran arus, lain lagi kalau sifatnya merusak,” jelasnya.
Sejumlah titik yang perlu diwaspadai terutama di lintas jalur selatan yang memang berada di kontur perbukitan.
Total jaringan jalan di Jabar sendiri mencapai 47 ribu Km yang terbagi dalam beberapa kelas.
Untuk jalan nasional baik arteri maupun tol, sepanjang 1.800 Km, jalan provinsi sekitar 2.360 Km, dan sisanya sepanjang 46 ribu Km kebanyakan berada di kabupaten dan kota. Itu belum termasuk 4.000 jembatan.
“Untuk jalan provinsi, kami upayakan dalam kondisi mantap. Meski pandemi, kita berupaya perawatan dan perbaikan termasuk jembatan bisa tetap dilakukan termasuk berkerjasama dengan pihak lain, industri seperti di Sukabumi dan Subang,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas SDA Dikky menambahkan pihaknya pun sudah mengantisipasi curah hujan di sejumlah wilayah bersama BBWS.
Fokus yang dilakukan di antaranya pengerukan dan peninggian tanggul.
Sejumlah wilayah yang kerap banjir di antaranya Bekasi, Subang, hingga Bandung selatan.
“Kita juga perhatikan sampah ya, karenanya drainase juga mesti dipastikan tak ada masalah karena ini yang kadang menyebabkan genangan, karena begitu terjaga arus lancar, makanya ini perlu diminimalisir,” tandasnya. (*)