PORTALJABAR – Tidak hanya jadi sorotan Komisi IV DPRD Karawang, Komisi III DPRD Karawang pun turut menyuruti permasalahan sengkarut mangkraknya bangunan IGD dan Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karwang.
Ketua Komisi III DPRD Karawang, H. Endang Sodikin, S.H., M.H. mengatakan, pihaknya akan memanggil atau mengundang manajemen RSUD Karawang untuk meminta klarifikasi penyebab bangunan IGD dan Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karawang belum berlanjut hingga sekarang sejak pembangunan tahap I gedung tersebut selesai dibangun pada Desember 2021 silam.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta klarifikasi kepada manajemen RSUD Karawang perihal kebenaran kabar adanya proposal pembangunan IGD RSUD yang diajukan ke Pemprov Jabar berbeda dengan realisasi pembangunannya.
“Ketika sudah ada waktu luang dalam kabupaten, kami akan sempatkan meminta penjelasan dari manajemen RSUD Karawang kaitan sumber anggaran pembangunan IGD dan kaitan isu proposal tersebut, yakni dari tiga lantai menjadi lima lantai, ini kan ironi masa iya dalam perjalanannya ujug-ujug jadi lima lantai padahal permohonannya tiga lantai,” ucapnya kemarin.
Untuk diketahui, pembangunan IGD dan Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karawang direncanakan akan dibangun dengan skema multiyears atau dua tahap pembangunan dengan total anggaran kurang lebih Rp70 miliar.
Pembangunan tahap I (kontruksi) yang dilaksanakan oleh pemborong PT DS telah selesai pada Desember 2021. Namun sayangnya, dalam pembangunan tahap I tersebut, BPK temukan ada kekurangan volume sebesar Rp500 juta.
Hingga berita ini terbit belum diketahui apakah temuan BPK tersebut sudah dikembalikan seluruhnya ataukah belum.(red).
Discussion about this post