PORTALJABAR – Memiliki konsep yang baik dan jelas serta sarana dan prasarana yang memadai, Kepala BKKBN Republik Indonesia, DR dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (k) menunjuk Kabupaten Karawang sebagai pilot projek Vaksinasi Keluarga tingkat nasional.
Dalam arahannya, Kepala BKKBN Republik Indonesia, DR dr. Hasto menjelaskan, pelaksanaan vaksin keluarga akan dilakukan oleh Praktik Bidan Mandiri (PBM). Hasil koordinasi dengan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
“Saat ini Karawang memiliki 801 Praktek Mandiri Bidan yang tersebar di 30 kecamatan. Bila Rata-rata, satu bidan memiliki target 100 orang, maka target vaksin keluarga di Karawang mencapai 80 ribu orang,” jelas mantan Bupati Ponorogo ini.
Sementara itu Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memaparkan, proses pelaksanaan vaksinasi keluarga di Karawang sudah di konsep dengan matang.
DPPKB Karawang, sebagai leading sektor yang menangani akan melibatkan 208 PLKB dan 618 Pos KB Desa sebagai Penggerak di lapangan, sementara PC IBI yang secara organisasi menaungi para Bidan akan mendorong Praktek Bidan sebagai vaksinator.
Lebih lanjut, kata Bupati, semuanya akan memiliki peran dalam mensukseskan vaksinasi keluarga di Karawang.
Tahun ini, lanjut dia, Karawang ditargetkan sudah mencapai 70 persen vaksinasi. Sehingga, Desember 2021 ini sudah terjadi Herd Immunity di kota pangkal perjuangan.
“Selama ini klaster keluarga menjadi salah satu yang tertinggi di Karawang. Dengan adanya vaksinasi keluarga ini, diharapkan Herd Immunity ditingkat keluarga bisa segera terbentuk,” ujar Cellica.
“Melalui pemberdayaan 801 PBM yang ada maka target vaksinasi di karawang akan lebih cepat tuntas, tentunya ini akan membantu Dinas Kesehatan yang selama ini menjadi eksekutor pelayanan vaksinasi,” jelasnya.
Menurutnya, kesempatan emas ini tak boleh dilewatkan oleh seluruh keluarga di Karawang. Karena itu, agar keluarga di Karawang imun dari Covid-19. Cellica mengajak seluruh warga Karawang, untuk mensukseskan vaksin keluarga ini.
“Masyarakat Karawang, khususnya keluarga, kesempatan ini tak boleh dilewatkan. Vaksinasi ini akan membentuk imun kita, keluarga kita bisa terhindar dari Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menuturkan, proses penyuntikan vaksin keluarga di Karawang. Secara simbolis sudah dimulai pada saat launching bersama BKKBN.
Namun demikian, secara teknis pelaksanaannya. Pemkab Karawang masih menunggu Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes) yang baru.
Dimana isinya, mengatur atau mengizinkan vaksinasi dilakukan oleh praktik bidan mandiri.
“Kegiatan ini memang masih secara simbolis. Namun, bagi keluarga yang ingin di vaksin tentunya masih harus menunggu aturan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini selanjutnya”,” ujarnya. (wins)