PORTALJABAR – Puluhan petani di lingkungan pasar proklamasi Rengasdengklok yang tergabung dalam Gapoktan Ciungwanara yang diketuai oleh Bapak Tarkam mendesak PT Visi Indonesia Mandiri (VIM) untuk segera membuat IPAL, agar air limbah pasar tidak mencemari lingkungan atau area pesawahan.
Pantauan portaljabar.net dilokasi, sejumlah petani yang membawa peralatan pertanian nya seperti membawa cakul, parang dan lainnya ikut hadir dalam aksi tersebut. Tuntutan para petani yakni meminta tanggung jawab kepada pengelola pasar proklamasi atas pencemaran air limbah yang sudah mencemari pesawahan.
Salah seorang petani, Tofan Maulana yang didampingi Gapoktan lainnya mengungkapkan kekesalannya dalam aksi tersebut dihadapan puluhan petugas kepolisian yang sedang bertugas dan perwakilan dari PT VIM.
“Kami menuntut PT VIM bisa bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan terhadap pesawahan yang sudah tercemar oleh air limbah dari saluran pembuangan yang mengalir ke sawah warga,” cetus Tofan dalam orasinya. Selasa (16/5).
Usai orasi, perwakilan petani yang difasilitasi oleh pihak kepolisian diterima dengan baik oleh pimpinan pengelola pasar proklamasi Rengasdengklok yakni PT VIM.
Sementara, pihak portaljabar.net akan meminta keterangan hasil Musyawarah dengan perwakilan para petani tersebut, Agung selaku General Manager (GM) menolak untuk dimintai keterangan dan malah mengusir keluar wartawan portaljabar.net. Padahal, ada tiga orang perwakilan wartawan yang boleh masuk ke kantornya.
“Saya tidak kenal dengan anda, dan saya hanya mengundang media yang saya kenal hanya tiga orang. Kamu mau apa,” ucap agung pada portaljabar.net, disela istirahatnya. (wins).