PORTAL JABAR – Beras dan sembako dari Progaram Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Rangdumulya Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang dikeluhkan oleh warga Penerima Manfaat. Pasalnya, diduga beras tidak layak dikonsumsi dan sembako seperti daging ayam, buah-buahan di kurangi serta telur ayam belum diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dalam postingan status ‘Abbah Ocem’ di media sosial Facebook grup desa Rangdumulya menuju perubahan, menuliskan “Cnah hayam mnang sakilo trnyata 7 ons ge kurang, mnang cau laleutik kr di si ubay mh cau sun fres nu di hwatirkn kluar ti kandang buaya asup ka kandang singa sigana kjadian emang lain urusan desa sih ngan piraku apdes rk cicing bae sigana hayam di potong bulu mern nya,”tulisnya.
Salah seorang warga desa Rangdumulya, yang tidak menyebutkan namanya pada portaljabar.net mengungkapkan, bantuan tersebut dari program BPNT, sedangkan E-warong yang menyalurkannya adalah E-warong Karsono.
“Semua penerima manfaat disini yang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Terkait kualitas beras tidak sesuai dan agak berbau, serta menggunakan karung beras polos tidak ada label dari kementan nya. Sementara, daging ayam dan buah-buahan juga dikurangi oleh oknum yang bermain,” jelasnya. Senin (3/1) pagi.
Menurutnya, Penyaluran Program BPNT di tiap-tiap Desa harus benar-benar diawasi, karena serat penyimpangan dan diduga menjadi ajang Bancakan para oknum. Kami hanya berharap pada pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam program ini, mengawasi dan menindak tegas bila terjadi adanya penyimpangan-penyimpangan.
Tidak hanya itu, diduga adanya supplier yang mengirim komoditi yang tidak sesuai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya, beras yang digunakan bukanlah beras premium, melainkan beras lokal dengan karung polos tidak ada labelnya.
“Dan untuk memastikan supaya program BPNT lebih tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Jangan sampai ditemukan (korupsi) akibat banyaknya oknum yang bermain. Kami berharap, ada tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang bermain dalam program BPNT tersebut,” pungkasnya.
Sementara, E-warong Karsono dan TKSK Kecamatan Pedes hingga berita ini dipublikasikan belum dapat ditemui dan belum dapat dimintai keterangannya. (wins)