PORTALJABAR, – Pelaksanaan pembangunan Turap saluran air tepatnya di dusun Tambunsari RT/RW 09/04 Desa Karyamakmur Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang diduga asal jadi dan tidak transparan.
Pasalnya, di lokasi pekerjaan tidak nampak adanya papan informasi pekerjaan.
Pantauan portaljabar.net di lokasi pekerjaan terlihat pondasi batu kali hannya ditumpuk menyusun di atas lumpur dan tidak memakai adukan pasir semen.
Padahal sudah jelas dalam juklak juknis secara umum pemasangan pondasi, sebelumnya tanah di gali terlebih dahulu, lalu adukan pasir pasir semen ditaburkan dan selanjutnya batu kali dipasang diatas adukan pasir semen.
Salah seorang warga disekitar lokasi pekerjaan, yang namanya tidak mau dipublikasikan mengatakan melihat pekerjaan penurapan tersebut dikerjakan asal-asalan atau asal jadi.
Pekerjaan sudah berjalan selama empat hari dan para pekerjanya bukan warga lingkungan, akan tetapi dari luar daerah.
“Dengan adanya penurapan dilingkungan saya ini, saya selaku warga sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah daerah yang sudah dapat merealisasikannya. Namun, dengan pekerjaan yang asal jadi seperti itu, kami juga sangat khawatir bila mana musim penghujan nanti malah ambruk dan menghambat jalannya air,” cetusnya.
Lanjutnya, ditempat pelaksanaan pembangun turap saluran air tersebut tidak nampak papan peroyek sehinga warga bingung dan bertanya tanya apakah kerjaan turap tersebut didanai dari Dana Desa (DD), APBD, APBN atau Aspirasi dewan?.
“Karena tidak memasang papan peroyek, Apakah UU Keterbukaan informasi Publik (KIP) tidak berlaku dikabupaten Karawang?,” tandasnya.
Sementara, Kepala Desa Karyamakmur Hartasim saat dihubungi via telepon selulernya mengungkapkan, kemarin sebelum isolasi mandiri sempet melihat dan meminta ada penggalian lumpur atau tanah bawahnya sebelum di pasang batu.
Namun, hal tersebut tidak di indahkan oleh para pekerjanya.
Sebelum isolasi mandiri, Kades menjelaskan sempat melihat juga dan pekerjaan penurapan memang tidak di gali terlebih dahulu.
Kalau tidak di angkat dulu lumpurnya dan langsung di pasang batu, bisa-bisa roboh ketika nanti ada kerja bakti saluran.
Namun faktanya sangat miris dalam keadaan banjir berlumpur pemasangan pondasi batukali di kubur kedalam lumpur berair.
“Keinginan saya ada pengangkatan lumpur atau penggalian tanah bawah dulu, sampai ketemu tanah bawah yang keras. Jangan batu di pasang di atas lumpur, bisa roboh nanti kalo ada kerja bakti pengangkatan lumpur, yang agak memenuhi standar lah pekerjaannya agar turap nya bisa awet,” pungkasnya.
Sementara berita ini dipublikasikan, pelaksana pekerjaan Penurapan tersebut belum bisa ditemui untuk dimintai keterangannya. (wins)