PORTALJABAR – Dinas Sosial Kabupaten Karawang yang didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tirtajaya menggelar bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial Bagi Anak Terlantar di Kecamatan Tirtajaya. Selasa (23/8) siang.
Kegiatan bertempat di aula Desa Bolang Kecamatan Tirtajaya. Dihadiri, Plt Camat Tirtajaya H Dullah, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Karawang Dyah Palupi Eka Yanti, Kepala Desa Bolang Ahmad Hidayat, UPTD Puskesmas Tirtajaya, Korwilcambidik Tirtajaya dan KUA Tirtajaya.
TKSK Kecamatan Tirtajaya H. Kosasih mengatakan untuk kegiatan hari ini ada pemberian bimbingan fisik mental spiritual dan sosial bagi anak terlantar di Kabupaten Karawang yang lokusnya di desa Bolang Kecamatan Tirtajaya.
Ia menjelaskan, untuk anak terlantar disini bukan berarti terlantar di jalanan tetapi arti terlantar disini yakni terlantar dari pendidikan maupun asuh dan yang lebih banyak itu kan itu terlantar asuhnya. Karena, yang sekarang hadir itu hampir didominasi oleh anak-anak yatim dan yatim piatu, walaupun ada satu dua yang memang dari anak keluarga yang benar-benar tidak mampu.
“Mereka yang hadir saat ini diberikan bingkisan dan uang tunai untuk keperluan membeli baju seragam sekolah, sepatu dan lainnya. Peserta yang hadir sebanyak 35 anak yatim-piatu dan tidak mampu”. ucapnya.
Ditempat yang sama, Plt Camat Tirtajaya H. Dullah menambahkan dengan adanya pemberian bimbingan ini terutama dari UPTD Puskesmas yakni penekanan untuk PHBS itu tentang perilaku sehat di lingkungan, baik dari mulai cuci tangan, menjaga kebersihan dan buat anak memilih makanan atau jajanan yang sehat. Dari Korwilcambidik yakni pemberian masalah untuk jenjang-jenjang pendidikan non formal nya, kalau memang dari anak anak tersebut ada yang tidak bisa melanjutkan sekolah.
Sedangkan dari KUA, lanjut Plt Camat Tirtajaya, memberikan bimbingan mental spiritual anak-anak bahwa dalam kehidupan itu harus berpatokan kepada agama. Bimbingan dari Dinas Sosial yakni penekanan dari semua yang tadi diutarakan dari UPTD Puskesmas, Korwilcambidik dan KUA yang pada intinya dari pada anak terlantar.
“Pengasuhan anak lebih bagus dititipkan di pondok pesantren dan lain sebagainya. Tetapi, yang lebih bagus lagi di keluarga, makanya untuk walinya baik dari keluarga ibunya atau bapaknya, bibinya ataupun pamannya ataupun dari neneknya dan itu lebih bagus mereka dirawat atau di asuh oleh keluarga sendiri dari pada di panti asuhan”. tutupnya. (wins)