PORTAL JABAR,-Sempat viral, pelayanan di Puskesmas Cibuaya dikeluhkan keluarga pasien melahirkan emergency dan Kepala Puskesmas Cibuaya yang menyatakan sudah sesuai SOP, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang akan melakukan evaluasi dan pembinaan serta memberikan sanksi tegas.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dr. La Ode Ahmad yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Karawang dr. Endang dan Kabid Yankes dr. Rusli pada saat audensi antara Dinas Kesehatan Karawang dengan LBH Cakra yang bertempat di ruang rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Turut hadir pula, Kepala Puskesmas Cibuaya Dr. Eva, Direktur LBH Cakra Hilman Tamimi dan perwakilan keluarga pasien melahirkan.
Direktur LBH Cakra Hilman Tamimi, selain menyampaikan kronologi dari awal kejadian hingga panjang lebar pada pihak Dinkes Karawang, ia juga mempertanyakan apakah SOP ini menjadi standar baku bagi pasien melahirkan emergency dan apa sanksi tegas yang akan diberikan, baik kepada oknum bidan maupun kepada kepala puskesmas tersebut.
Sementara, Kabid SDK Dr. La Ode Ahmad mewakili kepala dinas mengatakan kalau melihat dalam kasus ini sebetulnya tidak ada masalah dalam pelayanan dan aturan memang seperti itu. Pihak Puskesmas memang sudah benar dan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Jadi, melihat perjalanan kasus ini, saya siap pasang badan kalau mau di proses sampai tingkat manapun, itu tidak masalah. Terkecuali kemarin itu pasien tidak ada sama sekali bidan yang membantu atau ditelantarkan. Karena, saya yakin rekan-rekan di puskesmas sudah memastikan bahwa layanan emergency di desa itu ada bidan desa,” tegas Kabid SDK dr. La Ode Ahmad (4/2).
Sebelumnya, keluarga pasien melahirkan Muhammad Anwar Safrudin, selaku menantu pasien dari Keluarga Hj. Masitoh, warga Dusun Serengseng 1 RT/RW 003/001 Desa Kertarahayu Kecamatan Cibuaya mengungkapkan kronologi dari awal kejadian.
“Selang beberapa menit pasien melahirkan akan di bawa ke Puskesmas, bayi sudah keluar dari rahim ibunya dan tergeletak dilantai masih dengan ari-ari, kami panik, langsung mendatangi puskesmas cibuaya, memohon agar pasien melahirkan segara dibawa serta dapat perawatan maksimal karena ini emergency. Namun, pihak bidan puskesmas tidak menanggapi dan acuh tidak ada tindakan,” jelas Anwar.
Lanjut Anwar, Ini mengangkut nyawa ibu dan bayi, tapi dengan santainya pihak bidan puskesmas cibuaya, tidak menanggapi permohonan penanganan pasien, yang pada waktu itu ada 2 orang bidan bertugas, seharusnya bidan mengerti tentang profesinya sebagai bidan dan pelayanan kepada masyarakatnya. (wins)