PORTAL JABAR – Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Buana Perjuangan Karawang Kembali menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada tahun 2022. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 23 dan 25 Juni 2022 yang berlokasi di UMKM Kerupuk Kulit APHE di kampung Adiarsa Pusaka, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat.
Tema yang diusung adalah ‘Peningkatan Berkelanjutan dalam Keunggulan Kompetitif, Produktivitas, dan Inovasi pada UMKM Kerupuk Kulit APHE Karawang’. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini melibatkan 21 orang dosen program studi Teknik Industri dan 21 orang mahasiswa Teknik Industri Universitas Buana Perjuangan Karawang, 12 orang karyawan dan pemilik UMKM Kerupuk Kulit APHE, serta wakil aparatur desa yaitu Bapak RW setempat.
Para dosen Teknik Industri menyampaikan beragam materi untuk berbagi ilmu dengan UMKM Kerupuk kulit APHE sekaligus menambah motivasi mereka. Materi yang disampaikan diantaranya mengenai pemasaran, tata letak fasilitas, continuous improvement, peramalan permintaan, food safety management, serta edukasi posisi kerja.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Buana Perjuangan Karawang, Ir. Ade Suhara, S.T., M.M., IPM dalam sambutannya pada hari pertama menyampaikan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan agenda rutin setiap semester yang diselenggarakan oleh program studi Teknik Industri, sebagai perwujudan dharma ketiga pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Adapun bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan kali ini adalah penyuluhan kepada UMKM Kerupuk Kulit APHE Karawang, sehingga dari ilmu yang disampaikan diharapkan UBP Karawang dapat memberi sumbangsih mendukung UMKM dalam menjalankan usahanya untuk meningkatkan perekonomian daerah, dengan menjadi lebih kompetitif, meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Buana Perjuangan Karawang, Afif Hakim, S.T., M.T. pada sambutan di hari kedua juga mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan implementasi dharma ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif kepada UMKM Kerupuk Kulit APHE dan bisa berlanjut pada kegiatan yang gbermanfaat bagi kedua belah pihak di masa yang akan datang .
Pemilik UMKM Kerupuk Kulit APHE, Asep Malik Ibrahim mengatakan pihaknya sangat terbuka dengan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Industri Universitas Buana Perjuangan Karawang yang dapat mendukung kemajuan usahanya terutama dalam menambah ilmu dalam bidang Teknik Industri.
Pemilik UMKM Kerupuk Kulit APHE pada kesempatan ini menyampaikan mengenai tahapan proses produksi kerupuk kulit yang dimulai dari penerimaan bahan baku berupa kulit hewan sapi hingga menjadi produk akhir berupa kerupuk kulit siap makan yang sudah dikemas.
Dengan berlangsungnya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan dapat terjalin Kerjasama yang lebih baik antara Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha sehingga dapat bersinergi untuk dapat mendukung terwujudnya UMKM yang memiliki daya saing yang lebih baik.
Koordinator Program Studi Teknik Industri, Ir. Muhamad Sayuti, S.T., M.T. menyampaikan harapannya agar dapat terjalin kerjasama lebih lanjut dengan UMKM Kerupuk Kulit APHE untuk dapat berkontribusi pada kemajuan usaha UMKM serta menunjang pelaksanaan studi mahasiswa.
UMKM perlu memiliki keunggulan kompetitif di pasar untuk dapat mempertahankan eksistensi usahanya. Saat ini beragam pilihan produk makanan sejenis dapat ditemui dengan mudah, sehingga UMKM perlu memiliki dan menjaga kualitas produk yang baik sehingga pelanggan tertarik untuk mengkonsumsi produknya secara berulang.
Disamping itu dalam menjalankan usahanya, produktifitas juga menjadi satu faktor yang penting yang hendaknya diperhatikan oleh UMKM, terkait dengan produk yang dihasilkan dengan pemakaian sumber dayanya. Peningkatan berkelanjutan dan inovasi di segala aspek organisasi perlu terus diupayakan agar UMKM memiliki keunggulan dan daya saing yang semakin baik.
UMKM Kerupuk Kulit dan UMKM Ranginang Mendapatkan Penyuluhan Peningkatan Berkelanjutan pada Abdimas Teknik Industri UBP Karawang
Pada tanggal 23 dan 25 Juni 2022, program studi Teknik Industri menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) yang berlokasi di UMKM Kerupuk Kulit APHE Karawang.
Pada kegiatan Abdimas yang bertajuk ‘Peningkatan Berkelanjutan dalam Keunggulan Kompetitif, Produktivitas, dan Inovasi pada UMKM Kerupuk Kulit APHE Karawang’ dan digelar di kampung Adiarsa Pusaka, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat ini dihadiri oleh 12 orang karyawan dan pemilik UMKM Kerupuk Kulit APHE, serta pemilik UMKM Ranginang Asli Karawang yang juga merupakan perwakilan aparatur desa.
Sebanyak 21 orang dosen Teknik Industri dan 21 orang mahasiswa Teknik Industri Universitas Buana Perjuangan Karawang yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Abdimas.
Para pelaku usaha yang hadir pada Abdimas tersebut sudah belasan tahun menekuni usaha mereka. Asep Malik Ibrahim, pemilik UMKM APHE mengatakan pihaknya selalu berusaha melakukan perbaikan terus berdasarkan pengalaman. Beliau juga mengakui bahwa pemasaran produk sangat penting dan saat ini pemasaran secara digital sangat diperlukan, karena jika tidak maka akan sangat ketinggalan.
Akan tetapi ketersediaan bahan baku juga menjadi satu faktor yang menjadi pertimbangannya karena usaha ini menggunakan bahan baku berupa kulit hewan sapi segar yang habis dipotong. Pihaknya berharap adanya bimbingan secara berkelanjutan dengan Universitas Buana Perjuangan Karawang untuk kemajuan usahanya, terutama dengan program studi Teknik Industri dalam hal teknik dan manajemen usaha termasuk dalam memotivasi karyawannya.
Hal senada disampaikan oleh Sukandar, pemilik UMKM ranginang asli Karawang yang juga berkesempatan menghadiri kegiatan Abdimas ini yang ingin menambah ilmu demi kemajuan usahanya. Pihaknya menceritakan kisah usaha kecilnya menghasilkan produk yang digemari hingga pernah sampai ke Amerika, Australia dan Singapura dibawa oleh mahasiswa. Usaha ranginang produksinya menggunakan bahan dasar berupa ketan asli.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Buana Perjuangan Karawang Ir Ade Suhara, S.T., M.M., IPM pada kegiatan ini menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang ingin berusaha tetapi tidak punya modal. Sehingga usaha kerupuk kulit APHE ini memberikan dampak yang baik bagi perekonomian masyarakat sekitar. Modal sendiri dapat dibagi menjadi lima macam yaitu modal intelektual, modal moral, modal mental, modal sosial dan modal finansial.
Harapan bisa membuat semangat bisa berkompetensi, berkompetitif dan produktivitas. Pelaku usaha memiliki modal intelektual berupa pengetahuan, modal mental yang tidak mudah menyerah, modal sosial berupa kepercayaan masyarakat, serta modal finansial untuk menjalankan usaha.
Pada Abdimas ini, berbagai ilmu disampaikan oleh para dosen Teknik Industri diantaranya dalam hal pemasaran, tata letak fasilitas, continuous improvement, peramalan permintaan, food safety management, serta edukasi posisi kerja. Kerjasama dan kebersamaan dengan UMKM pada Abdimas ini diharapkan dapat berkelanjutan di masa yang akan datang. (wins)