PORTALJABAR – Pada usianya yang sudah menginjak 81 tahun yang hidup sebatangkara, Mak Rumini warga Dusun Jatitengah RT/RW 003/002 Desa Srikamulyan Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang harus tinggal di rumah yang sudah tidak layak huni.
Bahkan rumah tempat Mak Rumini bernaung itu sudah hampir ambruk.
Pantauan Portaljabar.net, kondisi rumah berukuran 4×5 meter itu memang memprihatinkan.
Sekeliling rumahnya yang menggunakan bilik bambu sudah pada bolong dan sudah ditopang dengan bambu sebagai penyangga.
Atap rumah juga sudah pada bocor dan sebagian atap hanya menggunakan plastik.
Kamar dan dapur juga sudah rusak parah. Tidak ada lagi bilik bambu dan atap yang menghalangi hujan atau teriknya panas matahari.
Mak Rumini mengaku cukup khawatir dengan kondisi rumahnya kini.
Pasalnya, rumah yang ditempatinya sewaktu-waktu bisa saja ambruk.
“Emak mah tidur ditengah rumah, diatas balai bambu yang hanya beralaskan tikar. Karena, Ema juga hanya hidup sendiri, kamar juga kan sudah rusak dan pada bocor, jadi tidak bisa buat tidur,” ungkap Mak Rumini saat ditemui di rumahnya, Sabtu (20/11).
Mak Rumini mengaku tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya tersebut.
Ia hanya pasrah dan memilih tetap bertahan di rumah yang tidak layak huni serta mengancam keselamatannya itu.
“Ditenang-tenangin saja, mau gimana lagi. Tapi, kalau hujan, Emak ikut nginep di rumah tetangga. Kan atap rumah Emak bocor,” kata Mak Rumini.
Sementara, Ketua BPD Srikamulyan, Watim mengatakan pihak pemdes sudah berusaha membantu, namun karena status lahannya milik pemerintah atau Tanah Negara (TN), jadi tidak bisa untuk diajukan melalui program Rumah Tidak layak huni (Rutilahu).
“Semoga kedepannya masih ada orang yang peduli terhadap Mak Rumini. Saya juga berharap adanya Kepedulian Sosial dan Uluran tangan para dermawan untuk membantu membangunkan rumah Mak Rumini,” pungkasnya. (wins).