PORTALJABAR – Program Sekolah Membangun Desa (SMD) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi bukti nyata implementasi kebijakan Revitalisasi SMK. Salah satu wujud nyata dari program tersebut adalah kolaborasi antara SMKN Batujaya dan Pemerintah Desa (Pemdes) Karyamakmur, dengan menghasilkan lampu tenaga surya sebagai alternatif sumber energi ramah lingkungan.
Produk inovatif berupa lampu tenaga surya ini merupakan karya siswa SMKN Batujaya, yang diharapkan mampu memberikan solusi energi terbarukan bagi masyarakat pedesaan. Lampu tenaga surya ini memanfaatkan potensi alam, mengalihkan ketergantungan pada sumber energi konvensional seperti air, uap, atau nuklir.
Selain sebagai inovasi teknologi, program ini juga dirancang untuk pembinaan dan pelatihan bagi para siswa, yang berkolaborasi dengan Pemdes Karyamakmur melalui operator Sistem Keuangan Desa (Siskudes). Program ini menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintahan dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri.
Kepala Desa Karyamakmur Hartasim sangat mengapresiasi Program Sekolah Membangun Desa (SMD) yang ada di SMKN 1 Batujaya. Salah satu hasilnya siswa siswi sudah mampu membuktikan kepada masyarakat Desa Karyamakmur dengan menciptakan lampu tenaga surya sebagai alternatif sumber energi ramah lingkungan.
“Saya sangat berterima kasih kepada SMKN Batujaya yang mau bekerja sama dengan Pemdes Karyamakmur. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua, mengingat siswa-siswi sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang patut kita jaga dan bantu kembangkan potensinya,” ungkapnya.
Hartasim berharap, program SMK Membangun Desa diharapkan dapat terus dikembangkan, tidak hanya di Karyamakmur, tetapi juga di desa-desa lain, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan pedesaan berbasis pendidikan teknologi.
Sementara, Komite SMKN Batujaya, H. Suherman mengatakan ini adalah bagian dari pembinaan siswa siswi yang melibatkan pemdes setempat.
“Alhamdulillah, program ini disambut baik oleh Kepala Desa Karyamakmur. Kami berharap, program ini bisa berkesinambungan dan diikuti oleh sekolah-sekolah lain, sebagai wujud sinergitas antara pendidikan dan pemerintah desa,” tandasnya. (wins)