BANDUNG,- Direktur Avirtech Solutions Pte. Ltd.,Wilson Ong mengonfirmasi pemecatan Rendy Ferixsen The dari jabatannya sebagai CEO Avirtech Group, efektif sejak 15 Desember 2023, karena tuduhan pelanggaran serius.
Perusahaan kini sedang menempuh langkah hukum terhadap Rendy atas dugaan perbuatannya selama masa jabatannya.
Menurut sumber terkait, dikabarkan bahwa Rendy Ferixsen The menyalahgunakan wewenangnya untuk mengalihkan bisnis dari perusahaan, menyelewengkan aset perusahaan, dan pada akhirnya merugikan kepentingan Avirtech Group.
Tindakan ini disebut telah dilakukan bersama saudara-saudaranya, Ferdy William The dan Dewi The, yang saat ini sedang dalam penyelidikan polisi atas tuduhan penggelapan.
Ia menjelaskan komitmen perusahaan untuk mengambil langkah hukum guna melindungi kepentingannya.
“Kami mengkonfirmasi bahwa Rendy Ferixsen The telah dipecat dari dewan direksi Avirtech Group karena pelanggaran, dan kami berencana untuk melindungi perusahaan melalui cara-cara hukum,” kata Wilson melalui keterangan tertulisnya kepada media, Minggu (24/12).
Ia menambahkan detail khusus mengenai dugaan pelanggaran Rendy belum sepenuhnya diungkap.
Namun keparahan tuduhan tersebut menunjukkan pelanggaran kepercayaan dan potensi pengkhianatan terhadap nilai-nilai perusahaan.
Terlebih, Avirtech Group merupakan pemain utama di industri yang harus menanggung akibat dari pengungkapan ini.
“Saat ini kami berusaha mempertahankan reputasi dan stabilitas keuangannya. Keterlibatan saudara-saudara Rendy, Ferdy William The dan Dewi The, dalam dugaan skema penggelapan tambahan kompleksitas pada situasi yang sedang berkembang,” bebernya.
Ia berharap seiring berjalannya penyelidikan polisi, diharapkan akan muncul lebih banyak detail, menerangi sejauh mana ketidakberesan keuangan di dalam perusahaan.
Ia juga menegaskan pemecatan seorang CEO karena pelanggaran adalah langkah langka dan drastis, menunjukkan keparahan tuduhan terhadap Rendy Ferixsen The.
“Keputusan Avirtech Group untuk menempuh tindakan hukum menunjukkan komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan individu atas tindakan apa pun yang dapat mengompromikan integritas atau kesejahteraan keuangannya,” tegasnya.
Dampak dari skandal ini, kata dia, kemungkinan akan terdengar di seluruh komunitas bisnis, mempengaruhi tidak hanya Avirtech Group tetapi juga industri secara umum.
Pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pemegang saham, dan klien, imbuh dia, akan memantau perkembangan acara ini, dengan harapan untuk memahami sepenuhnya cakupan penuh dugaan pelanggaran dan dampak potensialnya terhadap masa depan perusahaan.
Di tengah perkembangan yang tidak menentu ini, Avirtech Group menghadapi tugas yang menantang untuk membangun kembali kepercayaan dan memastikan bahwa operasinya berlanjut dengan lancar.
“Seiring berjalannya proses hukum, dunia bisnis akan memantau kasus ini secara cermat, mencari jawaban atas pertanyaan tentang tata kelola perusahaan, standar etika, dan tanggung jawab eksekutif puncak dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingannya,” tandasnya. (*)