Penulis: Nahda Salsabila Rahmah -1910631190183 -Ilmu Komunikasi –
Universitas Singaperbangsa Karawang
PORTAL JABAR,-Pandemi COVID-19 dengan cepat mempengaruhi sektor ekonomi. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, salah satu UMKM (Usaha Kecil Menengah) di bidang kuliner khususnya restoran daging di Galuh Mas, Karawang. Telah mengambil beberapa langkah untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha kulinernya.
Pandemi Membawa Dampak Perubahan Pesat Terhadap Sektor Perekonomian
Pandemi COVID-19 telah memaksa semua orang untuk bersentuhan dan beradaptasi dengan teknologi digital. Semua kegiatan, rapat, pertemuan tatap muka, dan transaksi tunai yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dilakukan secara online.
Di masa pandemi, masyarakat perlu membatasi jarak, berkomunikasi secara online dalam tingkat yang sederhana baik untuk kebutuhan belanja maupun pembayaran online, serta dapat menggunakan teknologi dengan nyaman untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar. Penggunaan teknologi digital juga semakin meningkat.
Menurut data yang dikumpulkan, penggunaan perdagangan online meningkat 73% selama pandemi, sementara pembayaran online meningkat 65%. Demikian pula menurut studi Katadata, pengguna layanan online untuk aplikasi saran kesehatan meningkat 600% selama pandemi 2021.
Pentingnya Strategi Pemasaran Dengan Penggunaan Media Digital
Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) krusial pada pertumbuhan perekonomian pada Indonesia. Sektor usaha ini mencari solusi melalui teknologi, penemuan & investasi. Sektor usaha pula mempunyai kiprah krusial pada mengatasi imbas negatif dalam lingkungan & keadaan sosial melalui rantai nilai & rantai pasok operasi usaha mereka.
UMKM pada bidang masakan diusahakan buat bisa mengikuti keadaan menggunakan cara melakukan penemuan dan semakin tinggi kreativitas pada keadaan pandemi waktu ini. Salah satunya menggunakan cara memanfaatkan media digital. Media digital adalah wahana baru yg sanggup dipakai buat memasarkan produk–produk UMKM pada bidang masakan.
Apalagi pada keadaan waktu ini hal tadi bisa memudahkan mereka buat mengenalkan produknya supaya bisa masuk ke pada pasar global. Dengan media digital pula kita bisa memasarkan menggunakan melakukan transaksi jual beli produk tanpa wajib tatap muka atau bersentuhan eksklusif menggunakan konsumen.
Dengan cara memanfaatkan online & melakukan kenaikan pangkat melalui media sosial, yg dikemas semenarik mungkin supaya konsumen tertarik menggunakan produk yg ditawarkan sang penjual. Hal tadi sanggup sebagai galat satu solusi cara lain waktu ini bagi pelaku bisnis UMKM pada keadaan pandemi misalnya waktu ini.
Hal ini mulai menjadi perhatian oleh salah satu pelaku usaha UMKM yang bernama Nuzuliah Fadhilah Naufal, ia seorang pengusaha restoran se’i daging di Galuh Mas, Karawang. Menurutnya, sangat penting untuk dapat beradaptasi pada situasi seperti ini.
“Pada saat ini orang – orang cenderung memakai platform digital untuk belanja kebutuhannya. Nah, kami mencoba untuk manfaatin peluang tersebut. Kami coba memaksimalkan promosi kami dan juga penjualan menggunakan media digital.” ujar Naufal pada saat diwawancarai (30/04/22).
Naufal menjelaskan bagaimana caranya ia memanfaatkan media digital dalam meningkatkan penjualan serta promosinya agar tetap survive pada situasi seperti ini.
“Saat COVID ini saya lebih memperbagus visual branding usaha saya, jadi foto makanan Instagram dibagusin, pokoknya hal–hal yang bikin bagus di sosial media kita kembangin soalnya buat mancing konsumen yang scroll–scroll sosial media liat postingan kita jadi laper terus pesen deh lewat Grab atau Gojek” ujar Naufal pada saat diwawancarai, (30/04/22).
Naufal lebih memfokuskan usahanya dengan promosi lewat media sosial. Serta dengan memanfaatkan aplikasi media online dalam melakukan sistem penjualan.
“Karena makanan se’i ini rata–rata konsumennya anak muda jadi saya lebih banyak branding di sosial media terus juga menyediakan buat di grab atau gojek. Terus kalau buat online kita juga buka lebih lama sampe jam 22.00” ujar Naufal.
Pandemi COVID-19 ini tentunya berdampak negatif pada semua sektor, terutama sektor kuliner. Namun, pandemi ini tidak boleh menjadi kendala bagi pelaku ekonomi yang dapat beradaptasi dan berinovasi dalam pelaksanaannya. Di masa pandemi COVID-19, beradaptasi, berinovasi, dan meningkatkan kreativitas menjadi keharusan agar para pelaku kuliner dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan.