PENULIS: Restu Tri Mauliddinna (1910631190220) – Universitas Singaperbangsa Karawang
PORTAL JABAR,- Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan pesat hingga internet menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk mencari hal yang dibutuhkan. Sisi positifnya besar, sisi negatifnya pun semakin besar. Kebingungan dalam literasi media sosial sangat membuat masyarakat sulit mempercayai sumber bacaan yang ada. Beredar Hoax atau berita bohong yang merajalela membuat masyarakat enggan begitu saja percaya pada suatu bacaan.
Memasuki Era Industri 4.0 sudah sangat wajar melihat berita atau sumber bacaan mudah “digoreng” dan dibesar-besarkan oleh media tanpa data yang jelas apakah itu fakta atau hanya opini belaka yang dibuat seakan menjadi fakta. Salah satu media yang menjadi sarang Hoax adalah Instagram.
Tidak sedikit berita yang diedarkan melalui platform Instagram, bahkan berita mengenai kepentingan negara pun banyak yang dibuat menjadi hoax. Di Indonesia sendiri masyarakat lebih dominan yang enggan menelusuri atau mengkaji lebih dalam lagi mengenai berita yang dibaca sehingga resiko menerima berita Hoax sangat besar.
Pengguna Media Sosial Instagram memiliki kebebasan dalam beropini dan berekspresi namun sangat disayangkan banyak sekali oknum dengan manfaat sosial media seperti itu dengan mudahnya membodohi dan membuat perpecahan hanya karena berita Hoax yang mereka edarkan dengan timbal balik untuk mereka yaitu ketenaran ataupun hal yang membuat akun tersebut naik daun.
Berita bohong atau hoax di media sosial membuat resah masyarakat tak terkecuali orang nomor satu di negeri ini. Dalam rapat terbatas dengan topik Antisipasi Perkembangan Medsos di Kantor Presiden beberapa tahun lalu, Jokowi meminta semua pihak berperang melawan penyebaran berita hoax. Presiden juga berharap adanya gerakan yang masif untuk melakukan literasi, edukasi, dan keadaban masyarakat ketika bermedia sosial.
Munculnya media sosial ini terlihat memiliki wajah ganda yaitu dampak positif dan negatif. Satu sisi media sosial ini bisa dengan mudah memperat hubungan teman satu sama lain, keluarga bahkan hingga urusan bisnis sekalipun. Pada sisi lainnya, media sosial ini memiliki wajah yang cukup buruk dan seringkali memberikan persoalan seperti ujaran kebencian, berita bohong, hingga pada perpecahan beberapa kelompok.
Pendidikan literasi media sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia agar tidak ada lagi berita bohong yang dikonsumsi oleh masyarakat. Fakta dilapangan yaitu masyarakat Indonesia masih banyak yang enggan dalam memfilterisasi sumber literasi yang ada seperti yang sudah disebutkan diatas. Amerika, Inggris dan Kanada sudah melakukan dan menerapkan Pendidikan Literasi Media Sosial yang cukup efektif dan patut diimplementasikan pada bangsa kita
Pendidikan literasi media yang telah diaplikasikan di negara-negara lain melalui intervensi kurikulum membuat pemahaman terhadap media pun berkembang sehingga memunculkan pemikiran kritis terhadap kehidupan sosial dan dialog antar bangsa dalam masyarakat yang beragam.
Belum terlambat bagi Indonesia menerapkan Pendidikan Literasi Media seperti yang dilakukan oleh beberapa negara maju lainnya. Kondisi yang sudah memburuk karena ketergantungan masyarakat pada teknologi terutama pada media sosial termasuk cukup tinggi, Situasi ini sudah cukup mendesak, ketergantungan yang semakin tinggi ini dapat membuat masyarakat terjerumus lebih dalam pada krisis literasi media karena minimnya kesadaran untuk memvalidasi data yang ada.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Literasi Media dapat mengurangi perilaku bermedia yang kurang sehat. Hati-hati, tetap berpikir kritis dan jangan mudah mempercayai suatu sumber bacaan. Mari perbaiki perilaku bermedia dengan sebaik mungkin, mari bijak dalam penggunaan Media Sosial agar terhindar dari dampak negatif.
Daftar Pustaka
- Irwansyah. (2021). Indonesia dan Dunia : Komparasi Pendidikan Literasi Media untuk Masyarakat yang Beragam. Media Komunikasi FPIPS. Volume 20 Nomor 2. E-ISSN: 2714-7800. DOT : http://dx.doi.org/10.23887/mkfis.v20i2.35729
- https://komunikasi.umm.ac.id/id/berita/urgensi-literasi-media-sosial.html