PORTALJABAR,- Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, jumlah kasus stunting di Jawa Barat cukup tinggi di bandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Dikatakan Hasto, secara prosentase kasus stunting di Jawa Barat rata-rata nasional 27 persen, di bawah NTT, Gorontalo atau Aceh. Namun jumlah penduduk Jawa Barat yang mendekati 50 juta, menjadikan jumlah kasus stunting Jawa Barat tertinggi di Indonesia.
“Di Jabar tidak tinggi, sekitar rata rata nasional 27 persen tidak seperti di NTT atau di Gorontalo dan Aceh. Tetapi yang perlu diingat Jabar ini penting sekali karena jumlahnya di Jabar ini paling besar karena jumlah penduduk nya mendekati 50 juta, sehingga bisa di hitung kalau 27 persen berapa,”ucap Hasto di kota Bandung Selasa, (26/10).
Selain masih tingginya angka stunting di Jawa Barat, menurut Hasto masih banyak persoalan lain, seperti diantaranya tingginya angka perkawinan usia dini.
“Kita prioritas kan ada 10 provinsi, termasuk NTB, NTT, Gorontalo, Maluku, Papua, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi, Tengah, Utara dan Tenggara dan sebagainya. Menjadi prioritas plus Jabar, Jateng, Jatim karena yang populasinya besar kita lebih fokus,”tegas dia.
Hasto juga menambahkan, BKKBN bergerak ke berbagai lini untuk melakukan percepatan mengatasi stunting.
“Karena tantangan kita ini pandemi, pandemi ini menunjukkan gejala stunting itu turunnya agak lambat. Bahkan ada para ahli yang menduga ada kenaikan, kita tunggu dari hasil survei status,” pungkasnya. (*)