PORTALJABAR,- Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama lembaga maupun yayasan pendidikan untuk mewujudkan SDM pekerja migran Indonesia yang profesional.
Benny berharap, selain mempunyai keahlian, PMI nantinya dapat menjaga marwah Indonesia di negara penempatan.
“Ini langkah kita untuk mempersiapkan calon PMI, yang memiliki kualifikasi, kompetensi, memiliki pendidikan, keterampilan, kemampuan bahasa. Kita tidak boleh kalah bersaing dengan negara lain,”tegas Benny di sela Rakornas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, di Intercontinental Bandung, Selasa (5/10).
Tantangan global menurut dia, harus direbut dan Indonesia menjadi terdepan.
BP2MI juga tidak ingin peristiwa eksploitasi PMI, penempatan yang tidak profesional (unskill, lowskill), terjadi kembali.
“Harus kita persiapkan sejak awal SDM pekerja migran kita. Sosialisasi ke daerah, menggandeng berbagai pihak, kerjasama dengan yayasan pendidikan, perguruan tinggi, sekolah lembaga yang terus kita gencarkan,”ujar dia.
Ia berharap pandemi segera berakhir sehingga tahun 2022 ditargetkan akan menjadi tahun penempatan para pekerja migran yang terampil dan profesional.
Sedangkan mengenai peluang penempatan PMI, dijelaskan Benny ada 56 negara yang membuka peluang penempatan pekerja migra, di era pandemi.
“Korea dan Taiwan masih menutup ya, kita harapkan mengeluarkan kebijakan membuka kembali. Jepang tidak pernah menutup penempatan, kemudian juga Jerman. Kemarin saya tugaskan deputy untuk ke Amerika menangkap peluang kerja, dan beberapa negara penempatan,”jelas Benny.
Sementara, anggota DPR RI Komisi IX Edy Wiryanto mengapresiasi langkah Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang menjalin kerjasama dengan lembaga maupun yayasan pendidikan, menyiapkan SDM pekerja migran Indonesia (PMI).
Dikatakan Edy dukungan BP2MI maupun instansi terkait lainnya dalam menyiapkan SDM PMI sangat penting.
Begitu juga masalah perlindungannya nanti.
“Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dalam penyaluran tenaga kerja ke luar negeri. Jangan sampai kalah dengan Filipina,” tandasnya. (*)