KOTA BANDUNG,- Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung Andar Danova mengatakan dalam menghadapi era digitalisasi saat ini pihaknya terus melakukan berbagai pengembangan dan pembehanan.
Proses digitalisasi yang dilakukan sejak 2019, bukan hanya menyentuh sektor proses belajar maupun mengajar, namun juga kini sudah menyeluruh hingga administrasi dan lain sebagainya.
“Kami sudah mulai sejak tahun 2019. Jadi learning manajemen sistem kami sudah menggunakan semi digital, jadi pembelajaran dilakukan melalui mobile. Kalau sekarang lebih digital lagi, karena semua sudah teroptimisasi didalam satu device. Juga termasuk hal-hal lain di bagian kepegawaian di bagian keuangan itu sudah menggunakan aplikasi,”ucapnya disela Dies Natalies ke 61 Politeknik Pariwisata NHI Bandung, di Bandung Selasa, (14/3).
Andar mengungkapkan ke depan Politeknik Pariwisata NHI Bandung mempunyai portal, yang dapat mengakomodir berbagai fungsi.
Sementara terkait lulusan Politeknik Pariwisata NHI Bandung, menurut Andar, pada tahun 2022 mahasiswa yang belum dinyatakan lulus, sebelum tiga bulan diterima kerja sekitar 32,6 persen.
“Baru 68,2 persen itu setelah lulus, tiga bulan. Jadi kalau relakanya setelah lulus 22 hari itu mereka diterima di industri,”jelasnya.
Sementara Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Faisal mengungkapkan, Politeknik Pariwisata yang bukan pendidikan akademik, dapat mampu membawa suasa industri ke dalam kampus.
Selain itu juga, tantangan yang dihadapi saat ini selain bagaimana menyelaraskan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) yang ada di bawah naungan Kemenparkraf dengan aturan yang terkait dengan revitalisasi pendidikan, hingga program internasional.
“Kita ingin keterlibatan industri yang dominan untuk memperkuat fokasi kampus,”ucap dia.
Faisal juga mengatakan, Kementrian Pariwiata dan Ekonomi Kreatif terus mendorong menyediakan kebutuhan sumber daya manusia dengan pendidikan yang berjenjang, sehingga kebutuhan lapangan kerja dapat terpenuhi.
“Setiap tahun jelas, kalau pak Menteri selalu menyampaikan kita harus membuka lapangan kerja 1,1 juta. Itu artinya adalah peran perguruan tinggi, peran akademisi dan peran balai latihan kerja, lembaga latihan kerja harus m ampu menyiapkan SDM yang trampil untuk bisa mengisi 1,1 lapangan kerja,”ucapnya.
Selain permintaan kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri, menurut Faisal pihaknya juga mendorong penyediaan tenaga kerja trampil untuk kebutuhan luar negeri.
“Mereka (luar negeri) sangat membutuhkan. Saya rasa ini peran kita,”pungkas dia.
Puncak peringatan Dies Natalis ke – 61 ini mengusung tema “Paridhi Prakashayanti Sada” yang memiliki arti “always illuminate the surroundings” dan memiliki makna nilai yaitu selalu menerangi sekitarnya.
Tema ini diambil untuk memperteguh komitmen Poltekpar NHI Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi pariwisata yang tertua di Indonesia yang mempunyai peran kontribusi strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan pariwisata di Indonesia. (*)
Discussion about this post