PORTALJABAR – Indonesia terancam tak mampu mencapai target peringkat 40 besar di Olimpiade. Peluang itu kian tipis setelah Merah Putih kini berada di ranking 43 klasemen sementara.
Indonesia secara resmi telah mengantongi 1 medali emas, 1 medali perak, dan tiga medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020. Kontingen yang diperkuat 28 atlet dari delapan cabang olahraga juga sudah menuntaskan seluruh pertandingannya. Kontingen Indonesia sudah kembali ke Tanah Air. Kloter terakhir tiba di Jakarta pada Rabu (4/8/2021) pukul malam.
Sebab, tak ada lagi pertandingan yang mereka lakoni, Indonesia kini tinggal menunggu hasil final klasemen pada penutupan Olimpiade 8 Agustus mendatang.
Saat ini, kontingen yang dipimpin Rosan P. Roeslani berada di peringkat 43 sementara klasemen Olimpiade. Padahal target Indonesia sebelum terbang ke Tokyo, Jepang, ialah menembus peringkat 40 besar atau lebih baik dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Kala itu, Indonesia menempati ranking 46 usai membawa pulang satu medali emas, dan dua medali perak dari cabang olahraga bulutangkis dan angkat besi.
Menurut Menpora Zainudin Amali, secara perolehan medali sejatinya Indonesia tercapai, bahkan lebih baik dari Olimpiade Rio 2016. Tapi untuk target peringkat memang belum tercapai, karena pihaknya baru melakukan perubahan paradigma soal sasaran utama pembinaan Olimpiade sehingga ke depan memang harus lebih baik lagi.
“Sejak awal saya sampaikan bahwa kita berusaha memperbaiki peringkat Indonesia dari yang diperoleh saat Olimpiade 2016. Itu karena kita mengubah cara pandang kita dan menentukan sasaran utama pembinaan prestasi olahraga nasional itu adalah Olimpiade bukan lagi Asian Games, apalagi SEA Games (hanya menjadi sasaran antara saja), dan tidak lagi kita mendasarkan pada perolehan medali,” kata Menpora kepada detikSport, Kamis (5/8/2021).
“Kalau cara membuat target itu hanya perolehan medali, tentu sekarang ini tercapai yaitu 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu (bahkan kalau dari segi jumlah itu sudah melampaui perolehan di Rio de Janeiro). Tetapi dengan perubahan paradigma ini, maka (ke depannya) kita harus berusaha melakukan pembinaan secara sistematis, terstruktur, dan masif,” dia menjelaskan.
Politikus Golkar ini berharap ke depannya pemerintah bisa segera menjalankan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar pencapaiannya Indonesia ke depan bisa lebih baik dan konsisten. Tentu dengan target-target yang tepat dan sesuai sasaran.
“Yang juga harus disadari bahwa membuat target dalam pertandingan olahraga itu tidak sama dengan membangun infrastruktur yang bisa dipastikan ukurannya,” katanya.
“Apalagi ini Olimpiade yang tingkat tekanannya sangat tinggi tidak seperti event-event olahraga lainnya sehingga penetapan target itu tidak selamanya tepat. Beberapa atlet unggulan dan yang diharapkan meraih medali emas tapi bertumbangan di babak-babak awal,” Menpora asal Gorontalo ini menegaskan.
Sumber : detiksport