KOTA BANDUNG,- Brigjen Pol. (Purn) Budi Setiawan mengawali konvensi digital yang diinisiasi Pengprov Muaythai Jawa Barat dengan memaparkan visi dan misinya sebagai calon Ketua KONI Jawa Barat.
Ketua Umum Pengprov Muaythai Jawa Barat Rahyang Mandalajati Evi Silviadi SB mengatakan, sebanyak dua bakal calon lainnya yakni Brigjen TNI (Purn) Arief Prayitno, Kolonel Tek. Dr Gunaryo juga juga mengikuti konvensi digital memperebutkan kursi nomor satu di KONI Jabar tersebut.
Selain itu kata Evi, konvensi digital ini juga mengundang Mayjen TNI (Purn) Deni K Irawan.
Dikatakan Evi, Mayjen TNI (Purn) Deni K Irawan juga merupakan putra terbaik Jawa Barat yang dinilai perlu diuji kemampuannya dalam konsensi kepemimpinan KONI Jawa Barat kedepannya.
“Sudah tiga orang calon Ketua KONI Jawa Barat yang memaparkan visi dan misinya pada konvensi digital ini. Diawali oleh pak Brigjen Pol. (Purn) Budi Setiawan, kemudian kedua Brigjen (Purn) Arief Prayitno, terus ketiga Kolonel Tek. Dr. Gunaryo. Kalau Mayjen (Purn) Deni, ini sengaja diundang untuk konvensi, karena beliau juga merupakan putra terbaik,”ucap Evi kepada wartawan di Kota Bandung Jumat (25/11).
Ditambahkan Evi, selain konvensi digital, pihaknya juga melihat siapa saja yang berpotensi sebagai calon Ketua KONI kedepan.
“Kepemimpinan itu kan bukan hanya saja yang berminat untuk menjadi Ketua Umum. Tapi orang yang juga mampu, tapi diam, itu juga kami undang,”jelas Evi.
Sementara dari empat kandidat yang mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Umum KONI Jawa Barat yang masuk dalam konvensi digital, dua nama lain yakni Daud Ahmad dan M. Budiana, juga akan memaparkan visi dan misinya.
“Hari Minggu nanti pak Daud Ahmad, pukul 14.00. Pak Budiana sudah menyatakan siap, tapi belum punya jadwal. Ada sedikit kendala, terkait keluarganya di Cianjur,”terang Evi.
Hasil dari konvensi digital calon Ketua Umum KONI ini, nantinya bakal di buka dihadapan publik dan cabor.
Selain dapat menilai para kandidat, Cabor nantinya memilih kandidat yang benar-benar berpotensi dan mampu untukku memimpin KONI Jawa Barat, meneruskan suksesi Ahmad Saefudin.
Apalagi Jawa Barat mempunyai cita-cita untuk mempertahankan sekaligus hatrick juara umum PON.
Pada kesempatan yang sama, Mayjen (Purn) Deni K Irawan menyatakan dirinya siap menjadi calon Ketua Umum KONI Jawa Barat, jika masyarakat insan olahraga Jawa Barat mempunyai visi yang sama.
Pria kelahiran Rancaekek Kabupaten Bandung yang selama tugasnya bertugas di wilayah Sabang hingga Merauke ini, ingin terus mengabdikan dirinya, terutama untuk Jawa Barat.
“Saya punya obsesi selama masih bisa mengabdi, saya masih bisa berbuat, saya akan berusaha maksimal berbuat walaupun saya tidak pada posisi apapun,”ucapnya.
Jendral Purnawirawan yang pernah menjabat sebagai Danrem 033/WP ini juga mengatakan, siapapun yang menjadi Ketua KONI, menjadi acuan.
Suksesnya Ahmad Saepudin mengantar Jawa Barat juara umum PON dua kali berturut turut, menjadi prestasi kepemimpinan.
Namun dibalik itu menurutnya, kinerja teamwork yang solid menjadi salah satu kunci keberhasilan.
“Manajemen internal harus satu visi punya komitmen untuk membangun olahraga ini benar-benar menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat. Banyak yang harus dibenahi,”jelasnya.
Deni juga bercita-cita melibatkan UPI sebagai laboratorium olahraga.
“UPI itu, terutama insan – insan olahraganya harus berperan dalam membina atlet-atlet,”ujarnya.
Selain itu juga, pembinaan atlet juga harus dipikirkan, bukan hanya dikejar masalah prestasinya. Mensejahterakan lahir batinnya juga menurutnya harus diperhatikan.
“Internal sudah benar, baru kita benahi atlet. Atlet itu juga manusia, bukan hanya prestasinya yang kita kejar. Tapi harus dipikirkan segala macam, dari kehidupannya, kalau masih sekolah sekolahnya, kalau masih bekerja, bekerjanya. Itu harus jadi prioritas. Kalau atlet tenang tidak berpikir masalau, siapapun akan fokus,”ujarnya.
Selain itu juga dengan mensejahterakan atlet, menurutnya kasus jual beli atlet yang saat ini terjadi, dapat dihindarkan.
Deni juga ingin nantinya melibatkan para budayawan, untuk memotivasi atlet bangga akan Jawa Barat.
“Masalah kaderisasi juga penting dilakukan. Terlebih, jumlah penduduk Jawa Barat tertinggi di Indonesia, merupakan potensi bila dikelola dengan baik,” tandasnya. (*)